Seluk Beluk Kisah Melegenda Ratu Victoria dengan Prince Albert

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
12 Juni 2021 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tidak bisa dipungkiri lagi, memang kisah percintaan zaman dulu terkadang terasa begitu getir dan sulit. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tidak bisa dipungkiri lagi, memang kisah percintaan zaman dulu terkadang terasa begitu getir dan sulit. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sudah banyak sekali hal-hal getir dan menyedihkan yang dibahas mengenai kisah cinta di zaman dulu.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri lagi, memang kisah percintaan zaman dulu terkadang terasa begitu getir dan sulit. Salah satu kisah yang paling menarik adalah kisah percintaan Ratu Victoria dan Pangeran Albert.
Menjalin hubungan percintaan yang begitu indah di awal-awal, siapa sangka rasa kasih sayang yang amat besar justru membuat mereka hancur berantakan ketika salah satunya tiada.
Lalu seperti apa kisah ini? Mengapa kisah tersebut begitu melegenda dan dianggap sebagai salah satu kisah percintaan paling getir yang pernah ada.
Keduanya tidak memiliki tantangan yang begitu dahsyat untuk menikah. Foto. dok: Pixabay
Semua dimulai ketika Victoria muda benar-benar jatuh cinta ketika dia bertemu Albert, seorang pangeran Jerman, yang juga merupakan kerabat jauhnya. Keduanya tidak memiliki tantangan yang begitu dahsyat untuk menikah.
Keduanya berhasil menikah dengan mulus dan selama kehidupan pernikahan mereka, mereka menunjukkan diri mereka sebagai keluarga kelas menengah, dengan fokus pada nilai-nilai domestik dan kemandirian.
ADVERTISEMENT
Tapi semuanya berubah ketika keduanya memasuki pernikahan yang ke-21 tahun.
Setelah memiliki sembilan anak dari hasil pernikahan bahagia dan luar biasa ini, Albert meninggal karena influenza pada tahun 1861 dan meninggalkan istrinya untuk selama-lamanya.
Tentu saja Victoria yang amat mencintainya hancur berantakan setelah mengalami kejadian ini.
Dia menarik diri dari kehidupan publik. Wanita yang mempopulerkan gaun pengantin putih ini kemudian dikenal sebagai ratu atau pemimpin dengan gaun hitam.
Dia kerap menggunakan gaun hitam lengkap menandakan rasa dukanya untuk sang suami. Di sini bisa dilihat, terkadang ujian percintaan tidak datang di awal, tapi juga bisa di pertengahan maupun di akhir. Ratu Victoria memperlihatkan bahwa cinta sejati memang nyata adanya.
ADVERTISEMENT