Sering Berantem dengan Pacar? Hati-hati Masalah Kesehatan Mengintai

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
23 September 2021 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tapi sebaliknya, seseorang yang sering berantem dengan pacar mereka akan mengalami masalah kesehatan. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tapi sebaliknya, seseorang yang sering berantem dengan pacar mereka akan mengalami masalah kesehatan. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cinta menurut beberapa penelitian bisa membuat seseorang lebih sehat. Tidak heran banyak studi yang kemudian menguji kadar cinta seseorang. Tapi sebaliknya, seseorang yang sering berantem dengan pacar mereka akan mengalami masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah masalah kesehatan yang berhubungan dengan pencernaan. Apakah benar begitu? Perselisihan yang buruk dengan pasangan kalian bisa sangat menghancurkan dan mengkhawatirkan. Itu dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan kalian.
Selain itu, pertengkaran yang buruk dengan pasangan kalian dapat membuat Anda lelah, depresi, dan cemas. Ini dapat memperburuk kualitas hidup kalian bahkan kesejahteraan kalian. Menurut sebuah penelitian, pertengkaran antara kalian bisa menyebabkan masalah usus.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychoneuroendocrinology, kalian mungkin menderita usus bocor jika kalian bertengkar dengan pasangan. Foto. dok: Pixabat
Tidak hanya itu, bersama dengan kritik verbal, perilaku non-verbal seperti memutar mata atau ekspresi yang menunjukkan ketidaksetujuan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan kalian dan pasangan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychoneuroendocrinology, kalian mungkin menderita usus bocor jika kalian bertengkar dengan pasangan.
Nantinya lapisan usus kecil rusak kemudian gejala lainnya adalah kembung, gas, kram perut dan nyeri. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim terhadap sekitar 50 pasangan suami istri. Argumen di antara mereka direkam oleh para peneliti dan mereka mengamati bagaimana pasangan itu berdebat.
Juga, pasangan yang sudah memiliki riwayat depresi dan masalah mental lainnya memiliki bukti usus bocor yang lebih tinggi. Foto. dok: Pixabay
Sampel darah pasangan itu diambil sebelum dan sesudah perkelahian.
ADVERTISEMENT
Setelah mengamati video dan mengambil sampel darah dari 43 pasangan, ditemukan bahwa pria dan wanita yang agresif selama pertengkaran memiliki tingkat protein pengikat LPS yang lebih tinggi yang disebut sebagai biomarker usus bocor.
Juga, pasangan yang sudah memiliki riwayat depresi dan masalah mental lainnya memiliki bukti usus bocor yang lebih tinggi.
Jadi, pasangan harus memastikan bahwa mereka menyelesaikan perselisihan mereka dengan cara damai tanpa membahayakan kesehatan satu sama lain