Suami Berselingkuh dengan Kembaranku

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
30 September 2020 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Pixabay.co,
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pixabay.co,
ADVERTISEMENT
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi
Aku dan Joel sudah menikah selama 6 tahun, di pernikahan kami yang ketiga papaku meninggal dunia dan tak lama kepergiannya disusul oleh mama. Sejak kecil aku hanya tahu kalau aku anak tunggal dan mereka adalah teman sekaligus sahabat sejati, tentu ketika mereka tiada itu jadi pukulan terbesar dalam hidupku.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, aku masih berusaha menjalani hidupku dengan sebaik-baiknya. Berusaha menjadi istri yang baik dan mempersiapkan diri agar bisa menjadi seorang ibu. Namun di tahun keenam, aku menemukan banyak kejanggalan.
Aku menemukan bukti berupa cap bibir di kemeja, make up di mobil, dan lingerie di ruang kerjanya. Joel pun selalu kembali kerja pada tengah malam dan tak berusaha sedikit pun menutupi perselingkuhannya dariku. Aku ingin sekali mempertahankan pernikahanku tetapi Joel seakan selalu menguji batas kesabaranku.
Semua yang kutahu selama ini berusaha kuungkapkan padanya. Namun reaksinya justru membuatku terkejut, ketika aku membawa lingerie dan beberapa make up wajahnya seolah tidak terkejut. "Pacar apa?" Tanyanya lugu, "aku bersama kamu selama ini dan barang-barang ini adalah milikmu" tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sekarang giliran aku yang bingung dibuatnya, aku berniat harus mencari tahu tentang kebenaran dari ucapannya. Jadi aku memasang kamera tersembunyi tepat di ruang kerjanya. Namun, imajinasiku membuat aku berpikir tentang segala kemungkinan dan berusaha mempersiapkan diri.
Ketika aku menyalakan laptop, aku melihat Joel sedang mencium diriku di dalam ruang kerjanya. Penampilan, suara, dan kebiasaannya tidak perlu diragukan lagi. Tetapi bagaimana bisa? Aku sangat yakin kalau aku tidak bersama Joel di ruang kerjanya hari ini.
Seketika tubuhku terasa kaku dan dingin. Aku ketakutan. Apa mungkin aku mengalami penyakit yang membuatku tidak sadar melakukan semua itu? Ketika Joel kembali, aku menceritakan semuanya, tentang kamera dan apa yang aku lihat di sana. Namun Joel membenarkan kalau aku mampir ke kantornya sebelum kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
"Mungkin kamu hanya lelah dan tidak mengingatnya" ucap Joel. Aku merasa benar-benar kehilangan kontrol atas diriku sendiri. Tetapi aku tidak begitu saja percaya pada kata-katanya, aku kembali merencanakan untuk menguntit Joel seharian.
Namun lagi-lagi aku kembali terkejut, dia pergi berkencan denganku, tepatnya seseorang yang mirip sepertiku. Setelah terkejut dengan apa yang kulihat, aku seakan berlari kembali ke rumah dan merasa sangat ketakutan. Aku sampai bersembunyi di balik selimut dan berpikir "apa aku sudah gila? Bagaimana mungkin aku bisa berada di dua tempat yang berbeda sekaligus?"
Ketika Joel kembali ke rumah dan melihatku, ia menghampiriku "kamu kenapa? Kencan tadi adalah idemu, apa kamu baik-baik saja?" Tanyanya. Aku sama sekali tidak menjawab Joel, banyak pertanyaan yang timbul di kepalaku. Semakin hari apa yang kulihat semakin menakutkan.
ADVERTISEMENT
Suatu malam aku terbangun dari tidurku karena merasa ada sesuatu di tempat tidur kami. Aku membuka mata, terduduk, dan melirik ke arah Joel. Ia sedang bercumbu dengan "aku" di atas tempat tidur, aku hanya bisa berteriak kemudian tak sadarkan diri.
Ketika aku terbangun, aku sudah melihat langit-langit kamar yang berbeda dari kamarku. Aku berada di rumah sakit! Joel yang mengantarku ke sini karena tiba-tiba aku tak sadarkan diri saat bercumbu dengannya. Saat aku terbangun, aku tidak menemukan Joel berada di sampingku tetapi ada secarik kertas darinya yang meminta aku untuk bertemu dengan salah satu psikiater.
Aku tahu kalau Joel akan melakukan apa pun yang terbaik bagiku, tetapi selama aku di sana ia tak sekalipun menjengukku. Joel selalu mengirimiku pesan yang memberitahukan kalau dia sedang menjalani perjalanan bisnis, terlalu banyak hingga ia tidak bisa hadir di sisiku. Tetapi aku tak lagi butuh dia di sampingku karena dokter telah mengkonfirmasi kalau kejiwaanku baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Mereka pun memperbolehkanku kembali ke rumah tetapi aku disarankan untuk melihat kembali catatan kesehatan orang tuaku. Karena mungkin saja aku memiliki penyakit turunan yang tidak aku ketahui. Aku tidak mengatakan apa pun pada Joel dan berniat untuk memberinya kejutan.
Namun sepertinya, akulah yang diberi kejutan. Setelah membongkar semua berkas orang tua, aku baru tahu kalau aku memiliki kembaran bernama Ann. Orang tuaku memberikannya pada panti sosial sejak kecil karena kemungkinan gangguan jiwa. Aku langsung menuju ke rumahku untuk segera memberitahukan pada Joel semuanya.
Sepanjang perjalanan pulang, aku memikirkan kemungkinan gangguan jiwa yang aku miliki jika kembaranku memilikinya. Namun saat itu yang terpenting adalah aku harus menyelamatkan Joel dari kembaranku. Mungkin selama ini Joel merasa bingung dengan sikapku yang berbeda atau kehadiranku di dua tempat.
ADVERTISEMENT
Ketika aku sampai di rumah, aku justru melihat Joel sedang bermesraan dengan "aku". Untuk memastikan, aku memberhentikan salah satu pejalan kaki dan menyuruhnya melihat ke arah yang kutunjukkan. Ia mengonfirmasi kalau Joel sedang bersama seorang wanita yang mirip sekali denganku hanya saja berbeda pakaian.
Aku hanya mematung di tempat aku berdiri, terlalu banyak hal yang harus dicerna oleh otakku. Ingin sekali rasanya aku melarikan diri dan terbebas dari semua ini tetapi aku tidak bisa kembali ke rumah. Jadi aku menyewa sebuah kamar hotel, semalaman aku terjaga dan memikirkan semua kemungkinannya.
"Mungkinkah selama ini Joel tidak menyadari kalau dia bukanlah aku? Hanya karena penampilan dan semua kebiasaan kami sama? Bagaimana bisa dia benar-benar mirip sekali denganku?" Hanya ada satu orang yang seharusnya aku pelajari tentangnya hari itu. "Mungkin aku memang tidak gila" pikirku.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana bisa Joel berakhir dengan kembaranku?" Petanyaan terbesar yang selama ini berkecamuk dalam pikiranku, "dan kenapa dia tinggal di dalam rumahku?", "bagaimana jika Ann memanipulasi Joel dan dia sedang dalam bahaya sekarang?" Pikiranku semakin liar.
Namun aku tidak ingin memercayai Joel, aku membuang semua pikiran dan kekhawatiranku tentangnya. Hanya satu hal yang bisa kulakukan untuk tahu kebenarannya, menyelinap ke dalam rumahku sendiri. Malam itu aku mengambil kunci cadangan yang selalu berada di dalam tas dan bergegas ke rumahku.
Aku membuka pintu itu perlahan dan menyelinap ke dalamnya. Semua lampu dimatikan, seperti biasa, ketika Joel dan aku sudah berada di kamar. Penuh hati-hati aku berusaha masuk ke dalam ruang kerjanya dan tak lama Joel menyusul. Aku bersembunyi di balik rak besar yang tak jauh dari pintu.
ADVERTISEMENT
Joel melakukan hal menjijikan yang selama ini tidak kuketahui. Dia mencium dirinya sendiri ketika berada di depan cermin. Aku tahu kalau Joel selama ini memang narsis tetapi mencium bayangan diri sendiri di cermin? Sungguh itu sesuatu yang sangat luar biasa bahkan untuk dirinya.
Namun aku tahu maksud ia melakukan hal itu setelah seseorang yang meniru segalanya dariku masuk dan menghampirinya. Aku menahan napasku dan mulai mendengar mereka berbicara "mereka akan segera menyatakan kalau Alice gila dan semua asetnya akan menjadi milikku" ucap Joel. "Bagaimana kalau kita merayakannya dengan makan malam pada Sabtu ini Ann-y bear?" Lanjutnya.
"Terdengar sangat menyenangkan" jawab Ann, mendengar panggilan Joel pada kembaranku, aku menilai panggilan itu terdengar seperti iblis. Aku berusaha keluar ketika Joel dan kembaranku pindah ke ruangan lain untuk melakukan bisnis mereka. Aku tidak bisa keluar dari pintu tempat aku sebelumnya menyelinap maka aku keluar menggunakan jendela besar yang ada di ruangan.
ADVERTISEMENT
Keluar dari rumahku sendiri, aku merasa sakit, sedih, dan marah. Semua emosi dalam diriku bercampur aduk menjadi satu. Gejolak batinku seolah berusaha memecah tubuhku menjadi bagian-bagian terkecil. "Aku tidak bisa membiarkan rencana mereka berhasil!" Batinku maka aku kembali ke kamar hotel dengan sebuah rencana.
Hari di mana mereka merayakan kemenangannya sudah hampir tiba dan aku semakin mematangkan rencanaku untuk menggagalkannya. Aku sangat tahu di mana mereka akan merayakannya, aku dan Joel terbiasa makan di restoran mewah yang sangat bergengsi.
Aku datang setengah jam lebih dulu dari mereka. Kubiarkan Joel dan kembaranku berada di dalam beberapa menit. Aku sempat melihat Ann memegang gaun itu tepat sebelum aku keluar saat menyelinap di dalam rumahku sendiri. Jadi aku membelinya dan menggunakannya di saat yang tepat.
ADVERTISEMENT
Setelah waktu mereka habis, aku turun dari mobil dan memasuki restoran yang tentu saja sebagian besar dari mereka yang sudah mengenalku merasa sangat bingung. Aku bertanya pada salah satu pegawai di sana ruang makan pribadi yang telah disewa oleh suamiku, tentu saja mereka mengantarkan aku sampai ke depan pintu.
Aku menyiapkan diri dan membuka pintu itu lebar-lebar agar semua orang di sana bisa melihat apa yang terjadi di dalam. "Ini adalah cara yang buruk untuk membiarkan wanita kamu menunggu di teras" ucapku. Terlihat sekali wajah Joel dan Ann yang berubah menjadi pucat pasi saat hendak menyantap makanan mereka.
"Beruntung aku memiliki kunciku sendiri! Wow aku mendapat pesta sambutan!" Tambahku. "Ann..Alice..yang mana?" Tanya Joel yang terlihat sangat gugup. Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat dengan sangat jelas keringat yang mengucur ke dahi mereka berdua. "Seperti kacang yang dibelah dua? Benarkan kakakku?" Tanyaku pada Ann.
ADVERTISEMENT
"Tetapi sepertinya aku kira ada sesuatu yang tidak kita bagi, aku tidak jahat seperti kamu!" Tuntasku. Aku berjalan ke arah Joel dan mengambil dompet yang dengan sengaja ia letakkan di atas meja. Aku mengambil kartu debit dan kreditku kemudian pergi meninggalkan mereka.
Aku tidak peduli bagaimana cara mereka membayar makanan yang telah mereka pesan. Hal yang harus kulakukan adalah membuang mereka dari hidupku. "So..Joel kamu bukan lagi suamiku dan Ann, meski kita kembar tapi aku tidak pernah menganggap kamu sebagai saudaraku. Bahkan orang tuaku saja membuangmu karena kamu memiliki gangguan jiwa! Yaa, setidaknya itu yang tercatat dalam rekam medis orang tuaku" sambungku.
"Aku akan mengemasi semua pakaianmu dan meletakkannya di depan pintu. Ambil segera atau kalian akan kumasukkan ke dalam penjara. Aku punya semua rekaman pembicaraan kalian tadi malam" tambahku. Kemudian aku berjalan keluar restoran sambil tersenyum puas.
ADVERTISEMENT
Selama perjalanan pulang ke rumah, aku mengutuk diriku sendiri "bagaimana bisa selama ini aku buta? Aku kira Joel benar-benar mencintaiku ternyata dia hanya merencanakan untuk mengambil semuanya dariku" pikirku. Aku kembali ke rumah dan mengemasi semua barang-barang Joel kemudian meletakkannya di depan pintu.
Aku tidak tahu bagaimana mereka melakukannya dan membuat aku percaya kalau aku memiliki gangguan jiwa. Namun untungnya, aku bisa menyelamatkan semua pemberian orang tuaku selama ini dan membuang mereka dari hidupku selamanya.