Suami dan Pelayan Bekerja Sama untuk Memanfaatkanku

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
23 November 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi
Pengalaman ini membuat aku sangat menyesal karena sudah begitu percaya pada seseorang. Lima tahun lalu aku harus menjadi satu-satunya penghasil uang di keluargaku. Kulakukan semua itu dengan menulis naskah buku dan juga artikel untuk beberapa media.
ADVERTISEMENT
Pekerjaanku sangat menyita waktu karena aku harus melakukan beragam riset dan juga analisis dalam waktu bersamaan. Pekerjaan rumah tidak sempat aku kerjakan, semua perhatian kucurahkan hanya pada pekerjaan. Owen sama sekali tidak membantuku, ia hanya selalu membual tiap kali aku memintanya untuk mencari pekerjaan.
Namun hari itu, dia mulai berteriak sebal karena tidak ada apa pun untuk di makan. Semua baju masih tertumpuk berantakan di ruang bawah tanah karena aku tidak sempat mencucinya. Owen menyarankan agar kami memiliki seorang pelayan agar aku bisa fokus pada pekerjaanku tanpa memikirkan pekerjaan rumah.
Setelah mempertimbangkan hal itu, tentu saja dengan menghitung ulang semua pengeluaran, aku menyetujui permintaannya. Minggu berikutnya beberapa kandidat pelayan datang ke rumahku bersama dengan agen mereka. Aku memilih salah satu yang kuanggap mumpuni setelah melewati beragam tes kebersihan yang kumau.
Ilustrasi depresi pada perempuan. Foto: Shutterstock
Namanya Yola, ia bekerja untuk kami pada bulan selanjutnya setelah semua berkas sudah kutandatangani. Harus kuakui pelayan yang kupilih memang memiliki tubuh gempal yang sangat menarik perhatian. Wajahnya pun bisa dikatakan cukup menawan, ditambah dengan umurnya yang masih sangat muda tentu memiliki poin plus tersendiri.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan Yola bekerja denganku, aku tidak merasa kesulitan. Ia bekerja sangat baik dan memiliki ketelitian cukup tinggi terhadap beberapa barang yang mudah berdebu. Aku sangat bahagia karena akhirnya semua pekerjaanku bisa terselesaikan dengan mudah. Sampai suatu hari ketika aku baru kembali dari rapat bersama penerbit buku, aku menemukan Owen tengah bermesraan dengan Yola di tempat tidur kami.
Tanpa pikir panjang aku segera mengambil kunci mobil dan pergi ke tempat pengacaraku. Sayangnya perjalanan itu tidak pernah sampai, aku terbangun di ranjang rumah sakit dengan dua orang asing di sebelahku. Wajah itu sangat tidak asing tetapi aku tidak bisa mengingat siapa mereka, aku kehilangan memoriku.
Hingga mereka memperkenalkan diri "aku Owen dan ini istriku Yola" ucapnya. "Kamu adalah Lisa, pelayan di rumah kami. Tenang saja semua akan kembali selagi kamu bekerja" tambah Yola. Semua biaya pengobatanku ditanggung oleh Owen dan aku 'kembali' pada kehidupanku.
ADVERTISEMENT
Mengerjakan semua pekerjaan di rumah itu sangat melelahkan, aku seperti tidak terbiasa dengan semua itu. Satu bulan berlalu dan aku masih tidak bisa mengingat apa pun. "Bagaimana bisa aku tidak bisa mengingat apa pun?" Tanyaku pada Yola. "Apa yang harus kamu ingat? Kamu tidak pernah keluar rumah dan tidak punya teman" jawabnya.
Aku merasa terlahir sebagai pecundang tiap kali aku membandingkan diriku dengan Yola. Entah mengapa aku selalu melihat ke arah dirinya hingga ketika Yola dan Owen pergi ke suatu tempat, aku membersihkan ruangan yang tidak asing bagiku. Aku menemukan setumpuk kertas dan naskah yang ketika kubaca memunculkan rasa ketertarikan lebih dalam diriku.
Aku membalik satu per satu halaman kertas itu dan membacanya. Kususuri setiap rak hingga menemukan wajahku di salah satu sudut ruangan. Di sebuah pigura sambil memegang salah satu buku dengan namaku di dalamnya. "Lisa Smith" gumamku. Potongan demi potongan ingatanku mulai kembali seperti sebuah film yang memenuhi kepalaku.
ADVERTISEMENT
Kemudian aku menemukan naskahku dengan nama Owen tertera di sana. Aku merasa sangat marah dengan apa yang mereka lakukan padaku. Semua ingatanku kembali tepat ketika aku mulai membersihkan ruanganku. Aku segera menghubungi pengacaraku dan menceritakan semuanya, ia pun akan memproses Owen bersama kekasihnya secara hukum.
Aku membuang baju pelayanku dan mengenakan pakaian terbaik dari lemariku. Di saat aku tengah menikmati sisa hariku, Owen dan Yola kembali dari perjalanan mereka. Terlihat sekali wajah Yola memerah menahan amarah "apa yang sedang kamu lakukan!" Teriaknya, "aku mulai menghitung hari kamu akan kembali membersihkan toilet sampai aku merasa bahagia" jawabku.
Ucapanku ternyata sangat membuat Yola dan Owen bereaksi. Mereka hanya terdiam dan saling melempar tatap, "Owen siapkan berkas karena sebentar lagi kalian berdua akan menghadap ke pengadilan" ucapku sambil kembali menyesap teh yang baru saja kubuat. Aku meminta Owen dan Yola keluar dari rumahku, sejak saat itu aku selalu membersihkan semua pekerjaan sendirian.
ADVERTISEMENT
Owen dan Yola harus melewati beragam proses hukum yang sudah kuajukan. Sedangkan aku menikmati proses menandatangani semua buku yang sudah kuterbitkan dan menghadiri banyak acara. Aku tidak membiarkan siapa pun masuk ke dalam rumahku, sampai suatu saat aku bisa mempercayai mereka lagi.