Suamiku Memberikan Hadiah dari Hasil Perselingkuhannya

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2020 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi selingkuh. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi selingkuh. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi
Pernikahan aku dan Nathan tidak berjalan dengan baik. Lima tahun setelah menikah, aku mengetahui perselingkuhannya dengan pelayan wanita muda di kafe tak jauh dari rumah kami. Saat itu Nathan memutuskan untuk bersama dia dan memilih meninggalkan aku seorang diri.
ADVERTISEMENT
Selama ini kami mencoba untuk memiliki keturunan tetapi tak ada hasil dari segala macam cara yang sudah dicoba. Aku membiarkan Nathan pergi tetapi tidak bisa melupakannya begitu saja, aku sangat mencintai Nathan. Namun satu tahun setelah kepergiannya, Nathan datang kembali dengan hadiah yang tidak pernah ku duga.
Dia membawa seorang bayi laki-laki hasil perselingkuhannya ke rumahku. Bayi itu terlahir menderita dan mereka ditinggalkan begitu saja. Sebenarnya aku tidak ingin menerima Nathan kembali, tetapi saat menatap kedua mata bayi mungil itu rasa ibaku pun muncul.
Aku menerima Nathan kembali, selain karena bayi itu, aku tidak bisa memungkiri kalau aku masih mencintainya. Meski iba, aku sama sekali tidak mencintai Ben dan mengurusnya hanya untuk Nathan. Selama satu tahun aku tidak bisa berhenti memikirkan Nathan dan masih tidak percaya kalau dia meninggalkanku.
ADVERTISEMENT
Namun setelah Nathan kembali, aku merasa sangat bahagia tetapi bayi sakit itu menjadi satu-satunya lalat di antara kami. Aku tidak bisa mengusir bayi itu karena aku tidak bisa memberikan Nathan bayiku sendiri dan bayi ini akan membuat kami tetap bersama. Aku tetap mengurus Ben dan dalam pengawasanku dia mulai membaik selagi Nathan bekerja untuk membiayai hidup kami.
Suatu hari, seperti biasa, ketika aku sedang mengantar Ben ke rumah sakit, aku melihat Nathan dan dia bersama dengan kekasih barunya. Saat itu aku sangat marah dan kecewa tetapi aku tetap menjadikan kontrol rutin Ben sebagai prioritas. Ketika aku kembali ke rumah, aku mengemasi semua barang Nathan dan Ben sambil meracau.
ADVERTISEMENT
"Di saat aku mengurus anaknya, dia malah asyik bersama wanita lain di belakangku lagi!" ceracauku. Aku tidak bisa membiarkan hal itu dan ketika Nathan kembali, aku mengusir dia dan juga Ben. Tetapi ketika aku hendak mengusir mereka, Ben mengucapkan kata pertamanya "Mama" sambil terisak.
Aku melihat mata Ben dan merasa sangat terpukul. Aku baru menyadari kalau Ben adalah anakku dan aku tidak bisa kehilangannya. Aku sudah merawatnya, memberinya makan, membawanya ke dokter, dan mendekapnya dalam pelukanku. Aku merebut Ben kembali dan tetap mengusir Nathan.
Kesehatan Ben semakin membaik dan dia selalu tersenyum ketika aku mengatakan kalau dia adalah anakku. Nathan memang berubah menjadi suami dan ayah yang buruk tetapi aku bersyukur satu hal karena dia telah memberikan malaikat untukku. Aku tidak peduli jika aku bukanlah ibu kandungnya, hal yang paling penting adalah dia anakku.
ADVERTISEMENT