Selingkuh: Nyaman dengan Rekan Kerja yang Berujung Skandal

Cinta Setara
Promote Healthy, Happy Relationship for Indonesia's Young Adult through online education, offline event, P3K Support via email, and research.
Konten dari Pengguna
4 September 2018 22:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta Setara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perselingkuhan. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perselingkuhan. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Manusia lebih mudah tertarik pada orang yang memiliki sikap dan minat yang serupa dengan dirinya. Ketika di kantor, apalagi di divisi yang sama, menjadi mudah untuk menemukan orang yang satu frekuensi dengan kita, sehingga ada peluang untuk menjadi tertarik dengannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, waktu yang dihabiskan dengan rekan kerja terutama jika pekerjaan menuntut lembur atau sering melakukan dinas luar kota bersama akan membuat kita menjadi merasa dekat dan nyaman dengan rekan kerja/atasan/bawahan.
Jalinan asmara di tempat kerja didefinisikan sebagai hubungan yang melibatkan dua pekerja berdasarkan ketertarikan satu sama lain – baik secara fisik maupun emosional, hingga mengarah kepada kepedulian, berbagi informasi pribadi, melakukan kencan, dan/atau aktivitas seksual (bersentuhan, ciuman, pelukan, dan hubungan sex). Rasa tertarik oleh salah satu pihak atau pelecehan seksual tidak termasuk dalam kategori ini.
Individu yang menjalin asmara di tempat kerja dapat memiliki berbagai motif yang berbeda. Untuk individu yang mencari hubungan romantis maka cinta adalah motivasi dasarnya. Adapun orang yang melakukannya atas dasar ego-nya, ia memiliki jiwa petualang, mencari kesenangan sesaat, atau hanya berusaha memperoleh pengakuan.
ADVERTISEMENT
Biasanya yang seperti ini hanya akan terlibat dalam hubungan yang berdurasi singkat. Yang terakhir adalah individu yang menjalin asmara di tempat kerja atas tujuan memperoleh keuntungan di sisi pekerjaan. Maksudnya, mereka berharap promosi karier, keamanan status pekerjanya, memperoleh finansial yang lebih baik, tuntutan kerja yang berkurang, dan/atau waktu liburan yang lebih lama.
Adapun jalinan asmara di kantor ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori yakni: hubungan antar karyawan yang berada di satu posisi jabatan, hubungan antara atasan (contoh: manajer) dan bawahan, dan hubungan ketika salah satu pihak/kedua belah pihak sudah menikah (perselingkuhan).
Hubungan antar kolega terjadi akibat kedua individu tersebut menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja dibandingkan tempat lain. Hubungan ini yang paling sering muncul atas dasar cinta sehingga jalinan asmara meningkatkan motivasi untuk bekerja dan sikap yang positif pada pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ketika bawahan menjalin asmara dengan atasannya, maka kebanyakan disebabkan motif memperoleh keuntungan atau kekuasaan yang lebih di tempat kerja. Sedangkan, dari sisi atasannya, lebih ke arah ego-nya yakni memperoleh pengakuan atau kesenangan sesaat.
Hubungan perselingkuhan akan lebih menekankan kepada kerahasiaan agar tidak terbongkar, tentunya hubungan ini lebih banyak menimbulkan masalah dan dampak negatif bagi kedua belah pihak yang menjalani. Mereka sadar betul bahwa perselingkuhan tidak akan memperoleh persetujuan dari lingkungan dan beresiko untuk menjadi bahan pergunjingan dari rekan sekantor.
Terdapat dampak positif ketika menjalin hubungan asmara di tempat kerja, seperti:
1. Meningkatnya semangat kerja. Karyawan menjadi lebih bergairah untuk datang ke kantor setiap harinya. Mereka pun merasa lebih memperoleh kepuasan dengan bekerja di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatnya komitmen pada perusahaan. Karyawan menjadi lebih berminat untuk terlibat pada kegiatan yang diadakan perusahaan maupun pada pekerjaannya.
Di sisi lain, dampak negatif yang akan muncul dari hubungan asmara di tempat kerja:
1. Merasa tidak memiliki ruang pribadi, karena sepanjang hari bertemu dengan pasangan. Hal ini dapat memicu perasaan terganggu atau tidak nyaman di dalam hubungan, terutama bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan independensi yang tinggi.
2. Bersikap tidak adil di kantor, hal ini dapat memicu protes dari karyawan lain dan bukan tidak mungkin kehilangan jabatan jika dievaluasi oleh perusahaan.
3. Tidak dapat bersikap profesional setelah putus hubungan. Hal ini dapat mengurangi performa kerja karyawan yang berdampak pada kerugian perusahaan.
ADVERTISEMENT
4. Reputasi/karir yang hancur, bahkan kemungkinan kehilangan pekerjaan, jika hubungan ini tergolong perselingkuhan dari pernikahan yang sah. Pasangan resmi dapat melaporkan kepada atasan atau dewan di mana kita bekerja yang dapat berdampak pada hilangnya jabatan/pekerjaan.
Terkait performa kerja, hal ini masih menunjukkan hasil yang berbeda pada berbagai penelitian. Performa kerja karyawan dapat meningkat (terutama di awal hubungan dan/atau jika hubungannya tidak memiliki konflik yang signifikan). Namun, jika hubungannya lebih penuh intrik atau hubungan romantis tersebut kandas maka performa kerja karyawan akan menurun.
Well, masih banyak jalan menuju Roma, masih banyak cara untuk meningkatkan performa kerja dibanding harus terlibat hubungan romantis di kantor (yang beresiko tinggi terhadap pekerjaan kita) apalagi jika hubungan tersebut tergolong perselingkuhan.
ADVERTISEMENT
Agar terhindari dari hubungan asmara yang terlarang di kantor, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti:
Penulis: Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi, Psikolog
Sumber referensi:
Ariani, M.G., Ebrahimi, S.S., Saeedi, A. (2011). Managing Workplace Romance; A Headache for Human Resource Leaders. International Conference on Advance Management Science. 19. 99-103
Wallgren, L.G., Tidefors, I. (2016). Workplace Romance: "Going to Work is Amazing and Really Fun. International Journal of Psychological Studies. 8(3). 84-97
ADVERTISEMENT