12 Tahun Tak Pulang, TKI asal Indramayu di Yordania Hilang

Konten Media Partner
1 Maret 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Lasmini Binti Thosin (28) pekerja migran Indonesia yang hilang kontak di Yordania. Siti merupakan warga Jl. Ampera, Blok Desa II, RT. 013, RW. 003, Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,.(Tedy)
zoom-in-whitePerbesar
Siti Lasmini Binti Thosin (28) pekerja migran Indonesia yang hilang kontak di Yordania. Siti merupakan warga Jl. Ampera, Blok Desa II, RT. 013, RW. 003, Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,.(Tedy)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ciremaitoday.com, Indramayu, - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu, Siti Lasmini (28), belum kembali sejak bekerja di Yordania 12 tahun lalu. Keberadaannya bahkan sudah tujuh tahun terakhir tidak diketahui.
ADVERTISEMENT
Siti Lasmini merupakan warga Jalan Ampera, Blok Desa II, RT 013 RW 003, Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
"Terakhir keluarga berkomunikasi via telepon dengan kakak saya (Siti Lasmini) pada Mei 2012. Setelah itu sudah tidak ada kabarnya lagi," kata adik kandung Siti Lasmini, Siti Koyimah, saat mengadu ke pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu pada Jumat (01/03).
Koyimah mengatakan kakaknya bekerja ke Yordania direkrut oleh Agus, sponsor asal desa Malangsari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Kemudian, pada Juni 2017, Siti Lasmini diberangkatkan melalui PT Salha Putri Tunggal yang beralamat di Jalan Otista III, Kompleks I Nomor 1, Kebun Nanas Selatan I, Cipinang, Cimpedak, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
"Pada saat itu kakak saya usianya baru 16 tahun, tapi oleh pihak perekrut umurnya dituakan menjadi 22 tahun," ungkap Koyimah.
Menurut Koyimah, kakaknya bekerja pada seorang majikan bernama Abdul Kareem Yusuf Al-Handawy yang beralamat di Amman JO 10800, Yordania. Selama lima tahun pertama bekerja, kata Koyimah, Siti Lasmina sering memberi kabar dan mengirim uang. Namun sejak Mei 2012 sampai saat ini, komunikasi dengannya terputus dan keberadaannya tak diketahui lagi.
Koyimah berharap SBMI Indramayu dapat membantu menemukan Siti Lasmini dan memulangkannya ke kampung halaman.
"Saya sudah kangen sama kakak, apalagi sekarang tinggal sendirian. Sejak putus komunikasi dengan beliau, kedua orang tua saya meninggal dunia semua. Dengan mengadu ke SBMI Indramayu semoga saja bisa membantu menemukan dan memulangkan kakak saya," ungkap Koyimah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ketua SBMI Indramayu, Juwarih, mengatakan akan meneruskan aduan Koyimah dengan membuat surat pengaduan ke beberapa kementerian dan instansi pemerintah.
"Setelah data-data sudah lengkap, baru kami akan membuat surat pengaduan ke Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, dengan tembusan ke Kementerian Tenaga Kerja, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yordania," ucap Juwarih. (*)
Penulis : Tedy Saputra
Editor : Tomi Indra Priyanto