15 Kecamatan di Kuningan Masuk Zona Waspada Longsor dan Banjir

Konten Media Partner
11 Desember 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi banjir. (Dok Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi banjir. (Dok Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Kuningan masuk dalam zona waspada bencana alam berupa tanah longsor, pergerakan tanah, dan banjir. Belasan kecamatan itu sebagian besar terdapat di Kuningan bagian timur dan selatan.
ADVERTISEMENT
“Ketika hujan sudah mulai turun dengan intensitas tinggi kemudian lama dan merata, itu kita mewaspadai wilayah Kuningan terutama bagian timur dan selatan. Mulai dari wilayah Kadugede, Nusaherang, Darma, Selajambe, Subang, Cilebak, Hantara, Ciwaru, hingga ke bagian timur seperti Cibingbin dan sekitarnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin, Rabu (11/12).
Beberapa wilayah itu, lanjutnya, perlu mendapat perhatian khusus terkait kewaspadaan menghadapi musim hujan. BPBD telah melakukan pemetaan terhadap belasan kecamatan yang memang rawan bencana.
“Kita sudah petakan bahwa 15 kecamatan itu memang yang betul-betul rawan, bukan berarti kita tidak bisa antisipasi. Karena memang wilayahnya seperti itu (rentan bencana), kita imbau agar masyarakat lebih hati-hati dan waspada,” tandasnya.
Pihaknya menyarankan, masyarakat agar dapat mengaktifkan kembali pos kamling atau ronda malam yang bisa menjadi tindakan dini ketika terjadi peristiwa terkait kebencanaan khususnya saat malam hari.
ADVERTISEMENT
“Nantinya kentongan di pos ronda bisa dipakai, sebagai tanda ketika terjadinya peristiwa kebencanaan, atau bisa juga speaker di musala dan masjid untuk menyiarkan kepada warga jika terjadi kebencanaan. Sehingga jika terjadi sesuatu, warga dapat dikumpulkan di titik aman dari jangkauan bencana alam,” terangnya.
Sebab menurutnya, paling penting dan utama adalah penyelamatan jiwa manusia. Bagi korban kebencanaan, pihaknya akan melakukan kajian apakah perlu diberikan bantuan atau tidak.
“Ya itu nanti kita kaji dulu, sebab disesuaikan pula dengan anggaran dan regulasinya,” pungkasnya.