17 Kecamatan di Majalengka, Jabar, Siap Gelar Model Pembelajaran Tatap Muka

Konten Media Partner
29 Juli 2020 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Kumparan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait rencana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, tengah mempertimbangkan memberikan izin kepada sekolah baik SD, SMP maupun SMA/SMK, menyelenggarakan KBM tatap muka dengan menggunakan skala teritorial tingkat kecamatan. Salah satu syaratnya sekolah tersebut berada di kecamatan berstatus zona hijau selama 3 bulan terakhir.
Meski belum ada arahan lebih lanjut dari Pemprov Jabar, namun Disdik Kabupaten Majalengka memastikan, sudah melakukan pemetaan kecamatan mana saja yang memungkinkan penyelenggaraan KBM atau model pembelajaran secara tatap muka.
Kepala Disdik Kabupaten Majalengka Ahmad Suswanto mengemukakan, setidaknya ada 17 kecamatan yang memungkinkan menggelar KBM secara tatap muka. Namun hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari hasil rapat bersama Ridwan Kamil, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Sesuai arahan pak Gubernur di dalam rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Kabupaten Majalengka waktu itu, menyebutkan bagi sekolah di wilayah Kecamatan yang masuk kategori zona hijau boleh melaksanakan KBM tatap muka," ujar Ahmad Suswanto, Rabu (29/7/2020).
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, pihak Disdik telah melakukan rapat terbatas dengan Bupati Karna Sobahi pada Senin (27/7/2020). Dia menyebutkan, pihaknya sudah menyodorkan 17 kecamatan yang diproyeksikan masuk zona hijau dan nantinya diusulkan Pemkab Majalengka ke Pemprov Jabar.
"Pemkab Majalengka akan mengusulkan kurang lebih 17 kecamatan untuk mendapat label zona hijau. Sehingga bisa melangsungkan KBM tatap muka di sekolah tetap dengan protokol kesehatan ketat," ucapnya.