news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Ekor Kobra Diserahkan ke Pecinta Reptil Usai Teror Warga Kuningan

Konten Media Partner
5 Februari 2020 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota pecinta reptil Kuningan menunjukkan ular king kobra yang diterimanya dari Damkar dan Polres Kuningan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota pecinta reptil Kuningan menunjukkan ular king kobra yang diterimanya dari Damkar dan Polres Kuningan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Petugas Damkar bersama Polres Kuningan menyerahkan empat ekor ular mematikan kepada pecinta reptil Kabupaten Kuningan. Sebanyak dua ekor merupakan jenis king kobra dewasa dan sisanya anak ular jenis kobra jawa.
ADVERTISEMENT
"Jumlah yang diserahkan sebanyak empat ekor, kita serahkan kepada pecinta reptil Kuningan. Ada tiga ekor yang ditangkap pihak kepolisian, dan satu ekor ditangkap anggota Damkar," kata Kepala Damkar Kuningan, Khadafi Mufti saat memberikan keterangan persnya, Rabu (5/2).
Keempat ekor ular kobra tersebut ditangkap petugas damkar dan polisi setelah masuk ke permukiman warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan.
Anak ular kobra jawa yang diserahkan Damkar dan Polres Kuningan kepada pecinta reptil. (Andri Yanto)
Disebutkan, satu ekor ular jenis king kobra yang ditangkap petugas Damkar lokasinya di permukiman warga di wilayah Jalaksana. Sedangkan tiga ekor ular king kobra yang ditangkap polisi berada di wilayah Citangtu.
"Kita evakuasi langsung dari permukiman warga, kebetulan masuk ke dalam kamar mandi rumah warga. Nah saat penghuni rumah ini mau mandi, tiba-tiba ularnya sudah ada di dalam, warga langsung melapor ke kita dan akhirnya kita evakuasi,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Karena ditemukan di permukiman warga, pihaknya langsung melakukan penyisiran, agar memastikan tidak ada lagi ular di lokasi penemuan tersebut. Namun setelah ditelusuri, petugas tidak menemukan tanda-tanda adanya keberadaan ular lain.
“Saat kita telusuri lebih lanjut, karena di lokasi itu banyak ditemukan tumpukan bata dan tempat-tempat yang dingin dan lembab, mungkin disukai ular. Kami sarankan agar tempat-tempat seperti itu segera dibersihkan, dirapikan supaya tidak jadi sarang ular,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, sesuai PP nomor 2 tahun 2018 tentang standar pelayanan minimal, Damkar bukan hanya melaksanakan penanggulangan kebakaran saja, melainkan melaksanakan evakuasi terhadap binatang berbahaya.
Sementara Komunitas Reptil Kuningan, Dedi Juliansah mengatakan, terkait empat ekor ular yang diserahkan pihak Damkar dan kepolisian, nantinya akan dilaporkan kepada pihak BKSDA Jabar. Setelah ditelisik, sebanyak dua ekor ular merupakan jenis king kobra dan sisanya dua ekor ular jenis kobra jawa.
ADVERTISEMENT
“Rencana saya mau laporan dulu sama pihak BKSDA Jabar, nanti setelah laporan mungkin akan dikarantina dulu. Tapi jika dari pihak BKSDA langsung dilepasliarkan lagi, ya kita lepas lagi, tapi jika kondisinya berbahaya untuk dilepasliarkan mungkin sementara waktu dipelihara,” ungkapnya.
Dia menyebut, ular jenis king kobra maupun kobra jawa sama-sama berbahaya dan memiliki bisa mematikan. Memang saat ini, ketika musim penghujan ular jenis king kobra paling sering ditemukan.
“Sebab sekarang musim hujan, tapi karena predator pemangsa ular juga sudah mulai jarang seperti elang, burung hantu, berang-berang dan musang. Lalu karena musim berkembang-biak, disamping predator pemangsa ular sudah jarang jadi ular-ular jenis ini bebas berkeliaran,” ujarnya.
Diperkirakan, dua ular king kobra dewasa berusia sekitar 1-2 tahun, sedangkan ular yang masing bayi umurnya sekitar 2-3 hari. Sementara panjang ular dewasa mencapai 2,5 meter.
ADVERTISEMENT
“Ada dua ular dewasa dengan panjang 2 meter dan 2,5 meter. Sedangkan dua ular lagi masih bayi,” pungkasnya.