5.287 Hektare Sawah di Cirebon Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

Konten Media Partner
21 Januari 2021 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Kumparan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Sebanyak 7 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir. Bupati Cirebon Imron Rosyadi pun menetapkan status tanggap darurat bencana.
ADVERTISEMENT
Selain merendam ribuan rumah warga, dampak dari banjir di 7 kecamatan itu, mengakibatkan 5.287 hektare areal sawah yang ditanam padi terancam puso atau gagal panen.
"Total 5.287 hektare areal persawahan yang terdampak banjir. Kalau tujuh hari air masih menggenangi areal persawahan ini, maka akan mati atau puso," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman, dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Kamis (21/1/2021).
Wasman mengatakan ,saat ini usia padi yang sudah tanam rata-rata masih 1 bulan. Sehingga mash rentan terkena puso. Menurut Wasman, 5.287 hektare sawah yang terendam banjir itu tersebar di beberapa kecamatan.
"Paling luas di Kecamatan Kapetakan, luasnya sekitar 1.467 hektare. Kita masih mengamati kondisi di lapangan. Kami berharap segera surut," kata Wasman.
ADVERTISEMENT
Wasman mengatakan, sebelumnya 833 hektare sawah pernah mengalami puso pada periode 1 hingga 15 Januari lalu. Kondisi tersebut diakibatkan banjir yang melanda beberapa kecamatan di Cirebon.
Sebelumnya Bupati Cirebon Imron Rosyadi menetapkan status tanggap darurat bencana melalui surat bernomor 360/98/BPBD. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan membenarkan tentang penetapan status tanggap darurat bencana itu.
Alex mengatakan, status tanggap darurat bencana berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 17 Januari hingga 30 Januari.