7 Fakta Insiden Penembakan Kontraktor oleh Anak Bupati Majalengka

Konten Media Partner
12 November 2019 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara peristiwa penembakan yang melibatkan anak Bupati Majalengka dengan seorang kontraktor. (Rd Algifari Suargi)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara peristiwa penembakan yang melibatkan anak Bupati Majalengka dengan seorang kontraktor. (Rd Algifari Suargi)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Sejumlah fakta terkuak dalam insiden pertikaian hingga berujung penembakan kepada seorang kontraktor pada Minggu (10/11/2019) malam,sekitar pukul 23.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Insiden penembakan ini diduga melibatkan putra kedua Bupati Majalengka, Karna Sobahi berinisial INA yang diketahui berstatus sebagai ASN dan menjabat posisi kepala bagian salah satu SKPD.
1. Keterangan pelapor dan terlapor bertolak belakang
Kesaksian terlapor atas nama Panji Pamungkasan menyebutkan, dirinya ditodong oleh senjata api ke arah kepala oleh terlapor berinisial INA. Karena mencoba melawan dan merampas senpi, akhirnya peluru hanya menyabet telapak tangan bagian sisi.
Namun, kesaksian dari terlapor melalui juru bicara INA, Arif Haidir, menjelaskan bahwa kronologi kejadian yang mengakibatkan pelapor terluka karena ada keributan antara massa pelapor dengan terlapor. Mendapati hal itu, INA melayangkan tembakan ke udara dengan maksud memperingatkan massa untuk tenang. Namun, pelapor hendak merebut senjata yang dipegang INA hingga akhirnya terjadi tembakan dan mengenai tangan pelapor dan teman INA Handoyo.
ADVERTISEMENT
2. Jenis senjata yang digunakan INA
Ilustrasi senjata api. foto: Pixabay
Seperti disampaikan Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah, senjata yang digunakan oleh INA merupakan jenis pistol NLXS X6SR yang menggunakan peluru karet berkaliber 9 mm. Senjata tersebut memiliki izin hingga 10 Januari 2020.
"Jenis senjata api peluru karet berkaliber 9 mm," ujar Wakapolres Majalengka.
3. Terdengar dua kali tembakan
Salah seorang warga yang tempat tinggalnya bersebelahan dengan ruko Sakura di kawasan Cigasong sempat mendengar kegaduhan di sekitar pertokoan tersebut. Bahkan ia mendengar dua kali suara tembakan.
Keesokan harinya, ia mendapati halaman ruko tersebut berserakan dan pembatas halaman berupa pipa besi sudah patah.
"Ada dua kali tembakan, kebetulan saya biasa parkir mobil di halaman ruko. Pas saya mau kontrol mobil halaman sudah berserakan, ada patahan batako dan bambu kering, serta pipa penghalang yang rusak," ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah. (Rd Algifari Suargi)
4. Diduga dipicu motif utang-piutang
ADVERTISEMENT
Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah menjelaskan, peristiwa keributan hingga berujung penembakan terjadi lantaran Panji sebagai pelapor menagih uang proyek senilai Rp500 juta yang telah selesai dikerjakan pada April 2019 lalu. Diduga terjadi perselisihan sebelum terjadi penembakan.
"Kronologinya itu, si Panji ini kan menagih uang hasil proyeknya kurang lebih Rp500 juta. Enggak tahu bagaimana ceritanya mungkin ada persinggungan atau gimana, kemudian saudara INA mengeluarkan pistol," terang dia.
5. Anak kedua Bupati Majalengka
Pertikaian antarkontraktor memang kerap terjadi, namun kasus ini cukup menyita perhatian luas karena hubungan darah antara INA dengan Bupati Majalengka Karna Sobahi.
6. Belum ada penetapan tersangka
Pihak kepolisian baru menerima laporan dugaan penembakan atas nama Panji terhadap INA. Dari laporan tersebut pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi dan melakukan olah TKP.
ADVERTISEMENT
"Belum ada penahanan karena kasus ini masih dalam proses penyidikan," ujar Wakapolres Majalengka, Kompol Hidayatullah.
Petugas Sat Reskrim Polres Majalengka memasang police line di lokasi peristiwa penembakan kepada kontraktor oleh anak Bupati Majalengka. (Rd Algifari Suargi)
7. CCTV di lokasi kejadian mati
Dalam olah tempat kejadian perkara yang dilakukan Sat Reskrim Polres Majalengka, polisi juga memeriksa kamera pengawas atau CCTV. Namun polisi tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan karena CCTV yang ada di lokasi kejadian, berdasarkan keterangan pemiliknya sudah dua minggu tak berfungsi.
"Ada beberapa CCTV yang diperiksa namun kamera yang mengarah ke titik dimana terjadi insiden mati," ungkap Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Wafdan Mutaqin.