Anggaran Rp 26 Miliar Pengadaan Sembako di Dinsos Kuningan, Jabar, Dipertanyakan

Konten Media Partner
19 Juni 2020 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Aliansi Wartawan Kuningan Bersatu, Iyan Irwandi saat beraudensi bersama pihak Dinas Sosial Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Aliansi Wartawan Kuningan Bersatu, Iyan Irwandi saat beraudensi bersama pihak Dinas Sosial Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Aliansi Wartawan Kuningan Bersatu (Anarkis) mempertanyakan penyerapan anggaran pengadaan sembako yang mencapai Rp 26 miliar. Jumlah yang dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Kuningan ini diperuntukan bagi warga terdampak COVID-19, khususnya keluarga yang tidak mendapat bantuan dari Pemprov Jabar maupun Pemerintah Pusat.
ADVERTISEMENT
Anggaran jaring pengaman sosial itu dikelola Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kuningan. Tercatat, ada sebanyak 75.000 paket sembako yang dibagikan secara bertahap dengan tiga kali pendistribusian.
“Kalau kita lihat, anggaran percepatan penanganan COVID-19 di Dinsos sangat besar. Sehingga harus benar-benar diawasi agar pengalokasian dan penyalurannya tepat sasaran,” kata Koordinator Anarkis, Iyan Irwandi, Jumat (19/6/2020).
Bahkan, Ia bersama anggota Anarkis sengaja datang dan melakukan audensi dengan Dinsos Kuningan untuk mengetahui secara riil, apa dasar besarnya anggaran yang dikelola tersebut. Sebab ada beberapa hal yang perlu dijelaskan secara gamblang.
“Misalnya saja nilai paket sembako yang dianggarkan sebesar Rp 200 ribu untuk 75.000 KK. Muncul asumsi diluar jika harga satu paket sembako itu tidak mencapai angka Rp 200 ribu, makanya kita ingin tahu kejelasan pihak Dinsos,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, lanjutnya, beberapa kabar mengenai kualitas beras yang dibagikan dinilai kurang bagus juga dipertanyakan. Termasuk keakuratan data penerima yang dikabarkan kurang tepat sasaran.
Sementara Kepala Dinsos Kuningan, Drs Dudy Budiana MSi membeberkan, jika tahap pertama pembagian sembako ada sebanyak 25.000 paket. Namun tahap awal ini pembagian paket sembako ini dibagi kedalam tiga SKPD.
“Jadi Dinas Sosial hanya membagikan 20.000 paket sembako, kemudian Bagian Ekonomi Setda 2.500 paket serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 2.500 paket. Sehingga totalnya untuk tahap pertama sebanyak 25.000 paket sembako,” sebutnya.
Sedangkan tahap kedua dan ketiga, lanjutnya, pembagian paket sembako dilakukan sepenuhnya oleh Dinas Sosial. Pada tahap kedua disalurkan 25.000 paket sembako dan tahap ketiga jumlahnya sama sebanyak 25.000 paket.
ADVERTISEMENT
“Nilai setiap paket sembako ini seharga Rp 200 ribu. Mudah-mudahan sebelum bulan Juni berakhir untuk tahap ketiga ini selesai, sebab penyaluran tahap pertama dan kedua sudah dilaksanakan,” ungkapnya.
Dia merinci, terkait isi paket sembako terdiri dari beras 10 kilogram, gula pasir 1 kg, terigu 1 kg, minyak goreng 2 liter, sarden 1 kaleng, mi instan 10 bungkus dan biskuit 1 bungkus. Nilai tersebut ditambah dengan biaya pengemasan dan biaya distribusi.
“Jadi harga setiap paket sembako itu nilainya Rp 200 ribu. Semua paket sembako yang disalurkan nilainya sama,” tukasnya.
Jika dihitung, lanjutnya, maka total anggaran dalam penyaluran sembako mencapai angka Rp 14 miliar. Namun adapula anggaran Rp 1 miliar yang dipersiapkan untuk operasional.
ADVERTISEMENT
“Tahap pertama 20.000 paket, tahap kedua 25.000 paket dan tahap ketiga 25.000 paket, jadi total anggaran itu Rp 14 miliar. Kalau yang Rp 1 miliar itu dialokasikan untuk operasional, tapi tidak dipakai semuanya, hanya sesuai kebutuhan, bahkan honor tidak ada,” jelasnya.
Dari total yang dianggarkan untuk pengadaan sembako senilai Rp 26 miliar, Ia mengaku, jika masih terdapat anggaran senilai Rp 10 miliar. Anggaran itu dipersiapkan untuk antisipatif apabila darurat Covid-19 ini berkepanjangan.
“Kalau tidak terpakai ya kembali ke masing-masing SKPD lagi. Itu hanya antisipasi,” katanya.
Terkait penyedia sembako, Ia menyampaikan, ada tiga perusahaan yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Ketiga perusahaan itu masing-masing CV Graha Putra Cimahi, Toko Arco dan CV Duta Damai.
ADVERTISEMENT
“Iya ada tiga perusahaan, masing-masing volumenya beda,” tutupnya.