Antisipasi Kekeringan, Warga Bendung Sungai Cisanggarung di Kuningan, Jabar

Konten Media Partner
28 Juli 2020 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan warga di Desa Benda, Kabupaten Kuningan, membendung aliran air Sungai Cisanggarung untuk mengaliri areal persawahan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga di Desa Benda, Kabupaten Kuningan, membendung aliran air Sungai Cisanggarung untuk mengaliri areal persawahan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Memasuki musim kemarau, hampir sebagian wilayah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terdampak kekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, tercatat ada 15 kecamatan rawan bencana kekeringan.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya antisipasi kekeringan, ratusan warga di Desa Benda, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, terpaksa membendung aliran Sungai Cisanggarung. Langkah itu dilakukan, agar lahan pertanian seluas 140 hektare (ha) milik warga tidak mengalami gagal panen.
Danramil 1507/Luragung, Kapten Kav Sunarto melalui Babinsa Pelda Hariyanto membenarkan adanya aksi ratusan warga membendung aliran air Sungai Cisanggarung. Aksi itu terpaksa dilakukan, agar sawah dan lahan pertanian warga dapat teraliri air selama musim kemarau berlangsung.
“Warga ini terpaksa membendung sungai agar dapat mengairi sawah mereka. Sebab sekarang sudah mulai kering karena musim kemarau sudah tiba,” ujarnya, Senin (27/7/2020) kemarin.
Oleh sebab itu, pihaknya membantu warga bergotong-royong untuk membendung aliran sungai secara manual. Lahan persawahan warga yang harus dialiri itu seluas 140 ha.
ADVERTISEMENT
“Karena sawah-sawah mereka mulai kering, sudah lama tidak turun hujan, makanya terpaksa dengan menggunakan peralatan seadanya kita coba membendung air sungai Cisanggarung. Dengan tujuan agar airnya bisa naik dan nantinya mengalir ke sawah-sawah mereka,” terangnya.
Dia menyebut, jika bendungan setinggi satu meter dibuat secara sederhana menggunakan bambu dan kayu yang ditimbun dengan batu-batu kecil yang ada di sekitar sungai. Setelah terbendung, genangan air meninggi, sehingga nantinya bisa disedot dengan pompa untuk dialirkan ke sawah seluas 140 ha.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mauludin menyebutkan, daerah terdampak kekeringan setiap tahun kerap melanda wilayah Kuningan bagian timur dan selatan. Totalnya ada sekitar 15 kecamatan yang rawan terhadap kekeringan.
“Kalau sekarang memang sudah ada daerah yang membutuhkan bantuan sarana air bersih, akibat daerahnya sudah mulai sulit air. Wilayahnya itu di Kecamatan Karangkancana dan Cimahi, ya wilayah Kuningan timur,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengakui, jika musim kemarau tiba memang bencana kekeringan kerap melanda beberapa daerah khususnya di bagian timur dan selatan. Sebab hampir setiap tahun, ada saja daerah yang kesulitan air bersih ketika kemarau tiba.