Bawaslu Kuningan Kerahkan Anggota Patroli Cegah 'Serangan Fajar'

Konten Media Partner
14 April 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bawaslu Kabupaten Kuningan mengerahkan ribuan anggota pengawas patroli ‘serangan fajar’ untuk bergerak mengawasi prosesi pemilu pada 17 April nanti. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Bawaslu Kabupaten Kuningan mengerahkan ribuan anggota pengawas patroli ‘serangan fajar’ untuk bergerak mengawasi prosesi pemilu pada 17 April nanti. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Kuningan, - Bawaslu Kabupaten Kuningan mengerahkan ribuan anggota pengawas patroli untuk mencegah adanya ‘serangan fajar’. Para anggota baik Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa, dan Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dikerahkan untuk mengawasi proses Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 17 April 2019.
ADVERTISEMENT
“Patroli pengawasan di masa tenang ialah cara Bawaslu mencegah, menekan, dan menolak terjadinya politik uang, dan pelanggaran lainnya seperti propaganda isu SARA. Untuk itu, semua jajaran pengawas Pemilu seluruh Indonesia harus turun melakukan patroli pengawasan,” kata Ketua Bawaslu Kuningan, Ondin Sutarman, Minggu (14/4).
Menurutnya, masa tenang ini fase krusial dalam pelaksanaan Pemilu dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Tentunya, Bawaslu harus hadir di fase-fase seperti ini untuk mencegah semua bentuk pelanggaran terutama politik uang.
“Pemilu adalah proses demokrasi yang patut dilaksanakan dengan penuh sukacita dan damai. Atas dasar tersebut, Bawaslu mengajak semua pihak terutama peserta Pemilu untuk berkompetisi secara sehat. Masa tenang yang harus dilewati tanpa dinodai oleh pelanggaran,” ujarnya.
Selain bertujuan membunyikan "alarm" atas kesiapan pengawas dalam melakukan pencegahan, kata Ondin, patroli pengawasan juga momentum semua pihak termasuk Bawaslu untuk mengedukasi masyarakat dalam proses Pemilu yang baik. Dengan cara mendorong masyarakat untuk ikut terlibat mencegah dan menolak politik uang.
ADVERTISEMENT
“Masa tenang ini kan, masa di mana pemilih rehat sejenak untuk memikirkan siapa calon yang akan dipilihnya sesuai pertimbangan visi, misi, dan program yang ditawarkan. Jadi, janganlah dinodai oleh pelanggaran,” ungkapnya.
Anggota Pengawas ini, untuk mencegah semua bentuk pelanggaran terutama politik uang di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat saat pemilu 17 April 2019. (Andri)
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Jalaksan, Ipil Taufik, mengaku siap untuk bergerak di lapangan bersama anggota pengawas tingkat desa hingga TPS. Pengawas di wilayah Jalaksana akan memantau sebanyak 155 TPS yang tersebar di 15 desa.
“Salah satu persoalan klasik yang sering kita hadapi di setiap penyelenggaraan pemilu, yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik. Termasuk melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk mempengaruhi pilihan masyarakat pemilih,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengajak seluruh jajaran pengawas pemilu bersama-sama dengan masyarakat menolak dan lawan politik uang demi pemilu yang bersih, berintegritas, dan bermartabat.
ADVERTISEMENT
“Politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan. Karenanya mari kita lawan politik uang, mari kita awasi pemilu, kita tuntaskan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.(*)
Penulis : Andri Yanto
Editor : Tomi Indra Priyanto