Belasan Penyintas Corona di Cirebon, Jabar, Dibujuk Donorkan Plasma Darahnya

Konten Media Partner
29 September 2020 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Kumparan)

Ciremaitoday.com Cirebon - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membujuk belasan penyintas atau pasien positif COVID-19 yang berhasil sembuh untuk mendonorkan plasma darahnya. Hal itu dilakukan untuk membantu kesembuhan pasien positif COVID-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENT
Sekadar diketahui, hingga Senin (28/9/2020) kemarin Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 799 warganya terkonfirmasi positif virus corona. Sebanyak 314 pasien masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri. 446 pasien berhasil sembuh. Dan, 39 pasien meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon menggunakan terapi plasma darah dalam menangani pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Pihak rumah sakit membutuhkan ketersediaan plasma darah dari pasien positif COVID-19 yang berhasil sembuh.
"Sudaha ada 15 pasien sembuh yang diminta kesediaannya untuk mendonorkan plasma darahnya," kata Ketua UTD PMI Kabupaten Cirebon J Suwanta kepada sejumlah wartawan, Selasa (29/9/2020).
Ketua UTD PMI Kabupaten Cirebon J Suwanta. (Ciremaitoday)
Suwanta mengatakan, sudah ada dua pasien sembuh yang mendermakan plasma darahnya, yakni Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar dan salah seorang dokter rumah sakit. Sebelum donor plasma darah, keduanya mengikuti tes swab, uji penyakit menular, cek kesehatan dan lainnya.
"Keduanya sudah donor plasma darah, masing-masing 600 sentimeterkubik (cc). Bisa diberikan ke pasien positif yang dirawat," kata Suwanta.
ADVERTISEMENT
Suwanta menerangkan plasma darah hasil donor itu akan diberikan kepada pasien positif COVID-19 yang dirawat. "Pemberian ke pasien 200 cc. Dilakukan dua kali," kata Suwanta.
Suwanta mengatakan untuk biaya plasma darah mencapai Rp 2 juta. Pihak rumah sakit menanggung sepenuhnya pembiayaan perawatan menggunakan plasma darah.
"Yang bayar rumah sakit. Pasien COVID-19 ini ditanggung negara. Sehingga rumah yang bersangkutan menanggung biayanya, ya seperti BPJS. Jadi rumah sakit itu menyisihkan Rp 4 juta," kata Suwanta.