Bio Farma Jadi Produsen Produk Halal Nomor 1: Leading Business OKI

Konten Media Partner
5 Desember 2023 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Bandung-Bio Farma dinobatkan sebagai perusahaan atau produsen produk halal nomor 1 dari 30 perusahaan yang berada dalam naungan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
ADVERTISEMENT
Bio Farma dari Indonesia menduduki peringkat teratas disusul oleh Duopharma Biotech dari Malaysia, Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Paragon Technology and Innovation, serta Al Islami dari UEA mengisi posisi dua sampai dengan posisi lima.
Pemeringkatan tersebut dirilis oleh Salaam Gateway. Dalam data, ditampilkan negara-negara utama yang berasal Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Kawasan Teluk. Indonesia pun Indonesia mendominasi daftar dengan 15 perusahaan.
Diketahui, pasar negara anggota OKI mewakili sebagian besar pasar konsumen makanan, farmasi, dan kosmetik halal senilai USD 1,595 triliun.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menilai penghargaan itu merupakan suatu kehormatan bagi Bio Farma untuk menjadi leading business partner bagi negara-negara anggota OKI.
“Bio Farma akan terus menjaga komitmen perusahaan terhadap aspek halal serta menjaga kualitas produk dalam rangka meningkatkan kualitas hidup,” katanya melalui keterangannya pada Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki, mengatakan bahwa prestasi tersebut dapat diraih dengan adanya kerja sama yang baik antara Bio Farma, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, dan juga negara-negara sahabat anggota OKI.
“Bio Farma tidak hanya menjadi penyedia produk farmasi tetap bagi negara-negara OKI. Namun juga berperan salah satu centre of excellence bagi negara sahabat anggota OKI, di mana perwakilan dari negara sahabat berkunjung ke Bio Farma untuk benchmarking terkait produksi vaksin halal,” katanya.
Industri farmasi merupakan salah satu knowledge based industry. Kepatuhan terhadap proses halal membutuhkan komitmen jangka panjang dan kapabilitas teknis yang mumpuni dalam rangka memenuhi prinsip kepatuhan regulasi nasional, maupun internasional.(*)