BPBD Kuningan Siaga Karhutla Gunung Ciremai

Konten Media Partner
26 Mei 2021 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas BPBD Kuningan saat mengikuti apel siaga penanggulangan bencana kekeringan di lapangan Cigugur Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas BPBD Kuningan saat mengikuti apel siaga penanggulangan bencana kekeringan di lapangan Cigugur Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mulai siaga dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di kawasan Gunung Ciremai.
ADVERTISEMENT
Hal ini perlu dipersiapkan, karena wilayah Kuningan menjadi salah satu daerah yang cukup rawan terhadap kebencanaan karhutla saat tiba di musim kemarau.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Wilayah Jawa Barat, serta sejumlah stakeholder di Kuningan seperti TNI, Polri dan Balai TNGC maupun Perhutani,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana kepada awak media, Rabu (26/5/2021).
"Sebab April-Mei ini masa peralihan, kalau puncak musim kemarau itu diperkirakan terjadi pada Juli-Agustus, kita juga sudah rakor untuk siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan menghadapi musim kemarau," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, kasus kejadian karhutla di kawasan Gunung Ciremai berdasarkan data luas lahan terdampak di tahun 2020 menurun ketimbang di tahun 2019. Apalagi jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang terbilang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah tahun kemarin turun untuk kejadian alam berupa kebakaran hutan dan lahan di Ciremai. Mudah-mudahan tahun ini, kita bisa terhindar dari kebakaran hutan yang memang cukup masif di Kuningan,” harapnya.
Dia menjelaskan, data pada tahun 2018 kejadian karhutla di kawasan Gunung Ciremai mencapai 1.255 hektare. Kemudian di tahun 2019 sekitar 150 hektare, serta tahun 2020 sebanyak 27,24 hektare.
"Kawasan Gunung Ciremai ini sekitar 70 persen berada di wilayah Kabupaten Kuningan. Detailnya ada 32 desa berada di Kuningan dan 24 desa di wilayah Majalengka," sebutnya.
Dia menyebut, langkah antisipatif mencegah kebakaran hutan mulai dilakukan bersama Balai TNGC, yakni dengan membuat sekat bakar di beberapa titik rawan karhutla kawasan Ciremai. Termasuk ingin membuat kolam-kolam bio membran, agar bisa memberikan pasokan air saat dibutuhkan ketika terjadi karhutla.
ADVERTISEMENT
"Kita tetap koordinasi dengan Balai TNGC dan Perhutani, sebab ada beberapa wilayah masuk di Perhutani maupun TNGC. Sehingga bisa seiring sejalan dalam penanggulangan dengan tanggungjawab bersama, apabila terjadi kebencanaan berupa karhutla di masing-masing wilayah tersebut," pungkasnya.