news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bukan Cuma Kue Keranjang, Yuk Kenali Ragam Kue Khas Imlek dan Maknanya

Konten Media Partner
22 Januari 2020 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue khas Imlek. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Kue khas Imlek. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Jelang perayaan Imlek yang tahun ini jatuh pada tanggal 25 Januari 2020, warga Tionghoa tengah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya adalah menyediakan kue-kue khas yang hanya ada saat Imlek.
ADVERTISEMENT
Kue-kue itu kebanyakan rasanya manis dan lengket. Kue keranjang merupakan salah satu kue yang paling populer saat Imlek tiba. Tapi, nyatanya kue keranjang bukan satu-satunya kue khas saat imlek.
Sebab masih ada kue-kue yang biasa disajikan saat Imlek yakni Kueku, Kue Lapis Legit, dan Wajik. Kue-kue itu tidak hanya nikmat disantap, dibalik rasanya yang manis dan lengket terdapat makna filosofi yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa.
Salah satu tetua warga Tionghoa di Cirebon, Indrawati atau Gouw Yang Giok mengatakan, kue-kue yang disantap saat Imlek kebanyakan terbuat dari ketan dan rasanya manis. "Ketan itu bersifat lengket dan mengikat bahan lainnya, itu bermakna kekeluargaan, berkumpul, dan keterikatan," katanya, Rabu (22/1/2020).
Rasa manis memiliki makna kegembiraan atau kesenangan. Kue-kue Imlek itu mengingatkan bahwa kehidupan harus dijalani dengan rasa gembira. "Kehidupan harus dijalani dengan gembira, karena rasa manis membuat orang merasa senang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bentuk kue pun memiliki makna filosofi tersendiri, seperti Kueku atau Cikak jajanan berbentuk bulat oval kecil seperti tempurung kura-kura. "Kueku bentuknya seperti kura-kura yang berarti umur panjang," ujarnya.
Lalu ada Kue Keranjang yang berbahan ketan dan rasanya manis. Makanan yang dibuat bisa bertahan lama ini agar dapat dinikmati saat musim dingin.
"Namanya Kue Keranjang karena alat cetaknya berupa keranjang. Bentuk kue yang bulat berarti sebuah kerukunan dan persatuan keluarga Tionghoa. Hidup harus rukun, bersatu, sesama keluarga dan warga lainnya," katanya.
Sementara, kue Lapis Legit bermakna rezeki yang berlapis-lapis dan berujung kebahagiaan. Berbeda dengan kue Wajik yang juga terbuat dari ketan bermakna keterikatan dan bentuknya yang seperti kerucut menandakan kehidupan harus bergerak ke atas.
ADVERTISEMENT
"Wajik rasanya manis berarti harapan hidup dengan suka cita dan hidup harus bermakna, harus memiliki pencapaian-pencapaian," pungkasnya.