Bupati Diminta Jangan Salah Pilih Tentukan Calon Direktur PDAU Kuningan

Konten Media Partner
10 Juli 2022 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Proses seleksi Calon Direktur Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kini masih berjalan. Tim seleksi sendiri telah mengumumkan 5 nama yang lolos tahapan administrasi di antaranya Muliawan Ahmadi, Mohammad Indra Gunawan, Uton Subehi, Asmanul Husna, dan Heni Susilawati.
ADVERTISEMENT
Kelima nama tersebut akan bertarung untuk lolos seleksi menjadi tiga besar. Setelah diambil tiga besar, hasilnya akan diserahkan kepada Bupati Kuningan selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) untuk memutuskan satu nama terpilih.
Namun, pemerintah daerah diminta tidak salah pilih untuk menentukan seseorang sebagai Direktur PDAU Kuningan. Jangan sampai, pilihan yang diambil justru tidak mengubah kondisi perusahaan daerah tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Adanya 5 orang pendaftar, berarti posisi calon direktur masih menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat. Karena pengalaman yang lalu pansel dianggap gagal dalam menentukan hasil, karena tidak bisa menjalankan kinerja dengan hasil optimal,” kata seorang pengamat kebijakan publik, Sujarwo kepada awak media, Minggu (10/7/2022).
Oleh sebab itu, lanjutnya, timsel harus benar-benar selektif untuk menentukan siapa yang akan menjadi Direktur PDAU Kuningan.
ADVERTISEMENT
“Karena kalau salah lagi, maka tingkat kepercayaan akan semakin menurun terhadap PDAU. Kalau timsel salah lagi memilih, nantinya masyarakat akan menuntut PDAU dibubarkan, sebab hanya membebani anggaran daerah,” ujarnya.
Bagaimana dengan keharusan PDAU untuk berkontribusi terhadap peningkatan PAD, Ia justru tidak terlalu menekankan hal tersebut. Sebab usia PDAU sendiri terbilang masih cukup muda.
“Kita tidak juga terlalu memaksakan bahwa dalam waktu relatif masih muda, PDAU dituntut untuk memberi masukan ke PAD yang cukup besar, tidak begitu juga. Yang penting tidak merugi juga bagi PDAU itu sudah bagus, kontribusi ke PAD barangkali bisa nanti 2-3 tahun ke depan setelah direktur baru terpilih, jadi paling penting tidak rugi saja dulu,” bebernya.
Menurutnya, perusahaan daerah ini dibutuhkan sosok pimpinan yang inovatif. Jangan hanya menggarap objek-objek yang selama ini sudah berjalan, misalkan pengelolaan wisata Waduk Darma yang sejak dulu sudah beroperasi.
ADVERTISEMENT
“Harus bisa menciptakan sesuatu yang baru. Bupati juga harus jeli melihat setiap peserta seleksi, jangan sampai tergiur oleh janji-janji yang akhirnya tidak sesuai harapan,” pungkasnya.(*)