Bupati Kuningan kepada Bocah Yatim: Kami Bantu Pendidikan dan Rumahnya

Konten Media Partner
31 Juli 2019 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kuningan, Acep Purnama (kaos putih), mendatangi rumah Jodi (7 tahun), bocah yatim yang bersemangat masih sekolah di tengah keterbatasan ekonomi keluarga. (Andry)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kuningan, Acep Purnama (kaos putih), mendatangi rumah Jodi (7 tahun), bocah yatim yang bersemangat masih sekolah di tengah keterbatasan ekonomi keluarga. (Andry)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Kuningan, - Bupati Kuningan, Acep Purnama, berkunjung ke rumah Jodi (7 tahun), bocah yatim yang masih bersemangat sekolah di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, Rabu (31/7). Pada kesempatan itu, Acep berjanji akan mencarikan lahan untuk membangun rumah yang lebih layak bagi Jodi dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
“Kita akan membangun rumah akan pindahkan, saya sudah menemukan tempatnya. Ya nanti dari dana rereongan (patungan) atau seperti apa,” kata Bupati Acep, Rabu (31/7).
Dia melihat, perlu ada penanganan secara seksama dalam persoalan rumah Jodi dan keluarganya. Menurutnya, Jodi dan keluarga akan sulit bersosialisasi dengan masyarakat jika tempat tinggal mereka jauh. Karena itu, pihaknya akan mencarikan lahan yang tidak jauh dari permukiman.
“Saya mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama memberikan arahan dan pembinaan kepada keluarga Jodi. Insyaallah, sebetulnya apa yang sudah diviralkan tidak sedramatisir apa yang dibayangkan, jadi tidak ada masalah sebetulnya, dari jalan juga tidak terlalu jauh, hanya seperti ini 'kan enggak ada air, bagaimana dia bisa mandi sehari-hari untuk pendidikan Jodi, saya sudah mendengar langsung dari bapak dan ibu gurunya itu mah wajib diberikan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya terkait nasib masa depan pendidikan Jodi, ia menegaskan bahwa siapa pun anak usia sekolah wajib mendapatkan pendidikan yang layak.
“Jadi jangankan Jodi ini, Jodi-Jodi yang lain pun boleh. Tidak terlalu sulit pemerintah daerah untuk menyekolahkan mereka-mereka itu, asal hayu lah kita sama-sama,” katanya.
Selain membantu biaya pendidikan Jodi, Pemkab Kuningan juga akan membantu mencari lahan untuk membangun rumah yang lebih layak untuk keluarga Jodi. (Andry)
Terkait keberadaan warga masyarakat yang senasib dengan keluarga Jodi di beberapa tempat lain, ia mengaku pemerintah daerah selalu berupaya untuk memberikan penanganan melalui dinas maupun instansi terkait.
“Ya nanti kita tangani satu-satu-lah, sebetulnya masalah-masalah seperti ini kita tidak menutup mata. Masih banyak di tempat-tempat yang lain, begitu kita tahu akan segera kita tangani, walaupun tidak tahu sebetulnya sudah ada penanganan-penanganan standar,” ungkapnya.
Terlebih, ia juga menginstruksikan, agar dinas maupun instansi di Kabupaten Kuningan cepat tanggap dalam menangani persoalan baik ekonomi, sosial, kesehatan, dan lainnya di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari bidang kesehatan, saya tugaskan seluruh puskesmas, terus ketahanan pangan kita sudah tugaskan terkait dengan pembagian jaminan hidup atau pangan. Lalu pendidikan, tolong lah tidak ada lagi saya mendengar anak-anak usia sekolah yang tidak tersekolahkan hanya karena kesulitan biaya. Kecuali kalau memang anaknya tidak mau sekolah, kita juga sulit, tapi kita tetap berusaha untuk supaya menarik mereka untuk bersekolah. Semua upaya sudah kita lakukan sebetulnya, ada pun kalau masih ditemukan di sana-sini terkait hal itu, saya mohon kepada teman-teman pers bisa diinformasikan ke kami,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Jodi adalah anak berusia 7 tahun di Desa Margabakti Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang memiliki semangat tinggi untuk bersekolah, meski kondisi ekonomi keluarganya terbatas. Jodi yang tinggal bersama kakek dan neneknya itu menempati sebuah rumah tak layak huni.
ADVERTISEMENT
Jodi bersama dua saudaranya tinggal bersama nenek dan kakeknya, Sati (60) dan Rakum (62), sepeninggal ayahnya yang wafat sejak dua tahun lalu. Sementara ibu kandungnya telah menikah lagi dengan pria lain.
(*)
Penulis: Andry Yanto
Editor: Tomi Indra Priyanto