Bupati Majalengka Ajak Masyarakat Turunkan Suhu Politik

Konten Media Partner
25 April 2019 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. (Dok)
ciremaitoday.com, Majalengka, - Bupati Majalengka Karna Sobahi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka mengurangi perdebatan politik. Hal itu dinilai perlu dilakukan mengingat suhu politik pasca pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yang memanas.
ADVERTISEMENT
Bupati Karna Sobahi menegaskan, mempererat kembali tali silaturahmi yang terputus karena perbedaan pilihan merupakan langkah bijak, apalagi dalam waktu dekat, khususnya umat muslim akan menjalankan kewajiban ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Kendati di Majalengka tidak ada kejadian yang menonjol terkait politik, namun Pemilu kali ini diakui Bupati Karna Sobahi menyisakan perbedaan pilihan yang boleh jadi masih membekas dan penghalang silaturahmi serta kerukunan.
“Perbedaan yang terjadi dalam menentukan pilihan merupakan proses yang alami dan itu bagian dari demokrasi yang harus dijalankan. Sekarang pemilu telah usai, mari kita rapatkan barisan untuk menghadapi tantangan pekerjaan dalam membangun Majalengka yang Raharja,” tuturnya, Kamis (25/4).
Masih dijelaskan Karna, sebagai penanggung jawab pemerintahan di Kabupaten Majalengka, pihaknya memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi rakyatnya. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar untuk bersatu kembali setelah pesta demokrasi usai.
ADVERTISEMENT
“Marilah kita kembali bersatu sebagai saudara sebangsa setanah air setelah pileg dan pilpres,” katanya.
Dia berharap, agar masyarakat menjalin dan merawat persatuan, kerukunan, dan persaudaraan sebagai saudara sebangsa setanah air. “Jangan sampai kita terpecah belah, akibat berbeda pilihan yang merugikan kita semua. Terkait hasil Pileg maupun Pilpres mari kita serahkan kepada mekanisme yang berlaku dalam hal ini, kita serahkan kepada penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu,” ungkapnya.
Harapan masyarakat agar kembali bersatu sambung Karna, karena beberapa hari lagi umat Islam akan menjalankan ibadah bulan suci Ramadan. Sehingga harus saling bermaaf-maafaan untuk mensucikan diri dan kembali menjadi fitri (suci).
“Mari kita jadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum kebangkitan spiritual yang berdasarkan iman, ilmu dan amal shaleh. Hal ini penting guna untuk mewujudkan kesalihan pribadi menunju kesalihan sosial,” katanya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga meminta kepada ummat Islam untuk senantiasa mengedepankan dan mengembangkan sikap toleransi. Hal tersebut disampaikan agar ummat Islam tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan termasuk juga perbedaan keyakinan.
“Kami berharap kaum muslimin bisa mengedepankan dan mengembangkan sikap toleransi, agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan,” paparnya. (*)
Penulis : Oki Kurniawan
Editor : Tomi Indra Priyanto