Ciayumajakuning Diterpa Angin Kencang, Masyarakat Diminta Waspadai Pohon Tumbang

Konten Media Partner
10 September 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prakiraan angin di Ciayumajakuning.(Foto : BMKG Kertajati)
zoom-in-whitePerbesar
Prakiraan angin di Ciayumajakuning.(Foto : BMKG Kertajati)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon – Beberapa hari terakhir hembusan angin di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) terasa lebih kencang dari biasanya. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kertajati Majalengka Jawa Barat, rata-rata kecepatan angin maksimum mencapai 22 Knot atau 41 km/jam. Angin yang bergerak dari arah Selatan dipengaruhi oleh kondisi greografis wilayah Ciayumajakuning yakni adanya Gunung Ciremai yang menyebabkan perbedaan tekanan udara yang signifikan, khususnya di wilayah Selatan dan Utara Ekuator Indonesia.
ADVERTISEMENT
Prakirawan BMKG Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, peningkatan kondisi kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah Selatan dan Utara Ekuator Indonesia.
“Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut dengan didukung faktor lokal (Gunung Ciremai) sehingga berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning,” katanya, Jumat 10/09/2021.
Ia melanjutkan, diperkirakan kecepatan angin di wiyalah Ciayumajakuning berpotensi terjadinya peningkatan hingga 30 Knot atau 56 km/jam.
“Kondisi peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning diprakirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 30 knot atau 56 km/jam dan masih akan berlangsung hingga sepekan kedapan,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dalam menjalankan aktivitasnya terlebih kerap berdekatan dengan benda atau bangunan tinggi, hingga mencukupi asupan cairan untuk meghindari terjadinya dehidrasi.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan seperti debu, pohon tumbang, baliho roboh, potensi kebakaran lahan/hutan serta minum air yang cukup dan menjaga kondisi tubuh,” pungkasnya.(Juan)