Cuaca Dingin Landa Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Konten Media Partner
26 Juli 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BMKG jelaskan penyebab cuaca dingin yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.(BMKG)
zoom-in-whitePerbesar
BMKG jelaskan penyebab cuaca dingin yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.(BMKG)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon – Akhir-akhir ini suhu udara terasa dingin di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). Diduga cuaca dingin ini disebabkan oleh jarak antara bumi dan matahari yang berjauhan.
ADVERTISEMENT
Beredar pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion. Dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.
Informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat. Sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
Atas kabar tersebut, plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko menyebutkan, fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion.
“Alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion),” katanya, Selasa (26/07/20220.
ADVERTISEMENT
Adapun periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari.
Urip mengatakan, saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.
Dengan begitu, ia menyimpulkan cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari.
Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022. Hal ini menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.
Padahal pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu.
ADVERTISEMENT