Dijanjikan Bekerja di Polandia, 43 Buruh Migran Indonesia Terlantar di Kamboja

Konten Media Partner
6 Maret 2022 18:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. FOTO: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. FOTO: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - Sebanyak 43 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau buruh migran, dikabarkan terlantar di Kamboja.
ADVERTISEMENT
Dari 43 orang buruh migran asal Indonesia itu, sebanyak 6 orang di antaranya diketahui berasal dari Kabupaten Indramayu.
Puluhan calon TKI itu pun sempat merekam video soal kondisi mereka yang terlantar di Kamboja. Rekaman video itu, kemudian mereka dikirim ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
"Mohon bantuannya pak, kami di sini terlantar. Sudah gak ada lagi biaya buat penginapan di sini, kita juga gak tahu kedepannya kaya gimana, buat makan saja kita di sini susah," ujar salah satu calon TKI melalui rekaman video.
"Mohon bantuannya pak untuk orang Indramayu dan juga yang lainnya, kami mohon bantuannya pak, kami tidak ada lagi buat biaya penginapan di sini," lanjutnya.
Koordinator Departemen Advokasi SBMI Nasional, Juwarih mengatakan, berdasarkan laporan sementara, para calon TKI itu awalnya ditawari untuk bekerja di Polandia.
ADVERTISEMENT
"Tapi sudah berapa tahun, ternyata mereka tidak juga diberangkatkan," ujar dia, Minggu (6/3/2022).
Lanjut Juwarih, mereka pun lalu menanyakan soal kelanjutan keberangkatan ke luar negeri kepada pihak perekrut.
Hanya saja, saat itu, mereka justru ditawari untuk bekerja dahulu di Kamboja, bilamana ingin cepat bekerja ke luar negeri.
"Mereka ditawarkan bekerja di sebuah kasino di Kamboja, karena mereka sudah terlanjur mengeluarkan uang dan ingin cepat bekerja, makanya mereka mau," ujar dia.
Akan tetapi, sesampainya di Kamboja, lanjut Juwarih, puluhan calon TKI itu diamankan oleh pihak KBRI karena diduga diberangkatkan secara unprosedural.
Pihak KBRI pun menawarkan agar para calon TKI itu, sementara waktu tinggal di sebuah penginapan, namun biaya penginapannya ditanggung mandiri.
ADVERTISEMENT
"Sekarang mereka terlantar di Kamboja, katanya sampai kelaparan. Itu kiriman video dari salah satu PMI," ujar dia.
SBMI pun akan mempelajari dahulu soal aduan tersebut, sambil melengkapi data-data untuk mengetahui kronologi sebenarnya.
Di sisi lain, sejauh ini, sudah ada 4 keluarga dari calon TKI asal Kabupaten Indramayu yang mengadu ke SBMI Cabang Indramayu.
"Insyaallah hari Senin akan ada pengaduan lagi dan kami akan mengundang keluarga korban di Kamboja untuk tanda tangan surat kuasa," ujar Ketua SBMI Cabang Indramayu, Zaenuri.***