Konten Media Partner

Dinamika Pilkada Cirebon: Antara Ayu-Teguh dan Ayu-Asep

26 Juli 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh, foto bersama Bakal Calon (Bacalon) Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih (Ayu). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh, foto bersama Bakal Calon (Bacalon) Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih (Ayu). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon-Situasi politik Pilkada Kabupaten Cirebon 2024 semakin dinamis dengan berbagai spekulasi mengenai pasangan calon yang akan diusung. Komentar anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Gerindra, Sofwan, yang menyatakan bahwa pasangan Ayu-Teguh sudah pasti diusung oleh Gerindra, ditanggapi dengan biasa cenderung hati-hati oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, Subhan.
ADVERTISEMENT
“Pernyataan Sofwan kemarin saya juga belum tahu. Apakah pernyataan pribadi atau membawa partai. Wong saya belum tanya sama yang bersangkutan. Saya tidak mau merubah pernyataan saya, bahwa sebelum rekom keluar dari DPP, saya tidak berani menyebut nama,” ujar Subhan kepada wartawan Kamis (26/7).
Subhan mengakui bahwa koalisi KIM hanya mengajukan dua nama, yaitu Ayu dan Teguh. Namun, ia tidak menutup kemungkinan adanya calon lain yang sudah mendekati pusat.
“Sebelum rekom keluar, semua kemungkinan bisa terjadi. Pokoknya semua kemungkinan bisa terjadi,” tambahnya.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rudiana Merdeka, saat memberikan keterangan pers pada momen deklarasi koalisi KIM. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
Mengenai kemungkinan koalisi KIM terpecah, Subhan menjelaskan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi di dunia politik. Ia juga menyoroti keinginan PKB yang kukuh mengajukan Abe sebagai calon bupati Cirebon atau E-1.
ADVERTISEMENT
“Kalau di dunia politik semua itu harus pakai logika dan berpikir sehat,” ucapnya.
Subhan juga merespon niat Asep Soleh, Ketua Apindo, yang ingin berpasangan dengan Ayu.
“Saya tidak menutup siapa saja yang mempunyai niat dan keinginan untuk maju di bursa Pilkada Kabupaten Cirebon. Meskipun Asep bukan dari koalisi KIM, ya bisa saja mendapatkan rekom,” katanya.
Sebelumnya, Sofwan menyebut bahwa mantan Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih (Ayu), sudah sepakat berpasangan dengan Ketua DPP Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka. Komentar ini menimbulkan tanda tanya besar dan memperjelas bahwa situasi politik di Kabupaten Cirebon semakin tidak menentu.
Asep Soleh, yang bukan bagian dari koalisi KIM, mengeklaim bahwa Ayu memintanya untuk menjadi pendamping. Ayu pun membenarkan klaim ini, menyatakan bahwa ia cocok jika Asep menjadi pasangannya.
ADVERTISEMENT
Teguh, meskipun tidak banyak bermanuver, tetap menjadi figur penting. Jika Ab dari PKB ngotot ingin menjadi E-1 dan mempengaruhi partainya, kemungkinan PKB akan keluar dari koalisi KIM. Ini akan menyisakan dua calon, Ayu dan Teguh.
Namun, jika Ayu benar-benar memilih Asep Soleh sebagai pendamping, Teguh mungkin mengalah dan tetap menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon.
“Kemungkinan lewat lobi-lobi Ayu ke koalisi, maka Asep Soleh bisa mendampinginya,” pungkasnya. (*)