Dinkes Majalengka Bantah RSUD dan Puskesmas COVID-kan Pasien Meninggal

Konten Media Partner
13 Januari 2021 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Dok. Ciremaitoday/Oki Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Dok. Ciremaitoday/Oki Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, melalui Dinas Kesehatan setempat membantah isu miring yang menyebut rumah sakit dan Puskesmas kerap sengaja memberi label positif COVID-19 kepada setiap pasien yang meninggal.
ADVERTISEMENT
Tingginya angka kematian akibat terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Majalengka menimbulkan isu di masyarakat jika RSUD dan Puskesmas kerap melabeli pasien meninggal dengan virus corona.
Isu tersebut berkembang seiring banyaknya pasien meninggal di RSUD dengan penyakit bawaan yang sudah kronis, namun dikuburkan dengan standar pemulasaraan jenazah COVID-19.
Kepala Dinkes Kabupaten Majalengka, Alimudin membantah dengan tegas isu tersebut, dan meyakini jika RSUD maupun Puskesmas tidak mungkin menyatakan seseorang terinfeksi COVID-19, padahal sebenarnya tidak.
"Saya tidak meyakini itu, dan mungkin hanya terjadi kesalahan komunikasi di masyarakat," ungkap Ali, Rabu (13/1/2021).
Dia menjelaskan, tidak semua jenazah yang pemulasaraan dan penguburannya menggunakan standar COVID-19 itu, terinfeksi virus corona.
Namun, bisa jadi ketika orang sakit dibawa ke RSUD dan dilakukan pemeriksaan dan hasilnya mengarah pada suspect dan kemungkinan itu, ketika meninggal memang harus menggunakan standar COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Nah, jika seseorang diduga terpapar atau suspek perlu dilakukan tata laksana penanganan COVID-19, kata siapa itu? Kata (sesuai) pedoman," jelasnya.
Menurutnya, sering terjadinya kesalahpahaman itu, akibat kurangnya komunikasi antara RSUD dan keluarga pasien. Sehingga, ketika ada yang meninggal kemudian dilakukan standar COVID-19, masyarakat menyebut jika RSUD 'mengcovidkan' pasien.
"Ini yang perlu hati-hati juga RSUD, harus bisa menginformasikan dengan jelas mana yang suspect, probable (kemungkinan), dan terkonfirmasi," tegasnya.