DPR RI Dukung Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik

Konten Media Partner
1 Februari 2020 20:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. (Dok.ciremaitoday)
Ciremaitoday.com, Cirebon, - Masalah sampah hingga kini belum dapat ditangani dengan baik oleh sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Cirebon.
ADVERTISEMENT
Program pemerintah dalam mengelola sampah kerap tidak sinkron dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam mengelola sampah. Jika tidak ditangani, sudah banyak bukti-bukti kuat yang terjadi di depan mata bahwa bencana alam seperti banjir disebabkan oleh sampah yang menyumbat aliran air bahkan sungai.
Dari sekian banyak sampah, yang kini menjadi perhatian baik pemerintah maupun pecinta lingkungan adalah sampah plastik. Karena jenis sampah ini tidak dapat hancur oleh alam hingga ratusan tahun. Untuk itu, dibutuhkan gerakan yang komprehensif dan terpadu untuk menanganinya.
Oleh karenanya, anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti saat berada di Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap dampak lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik.
ADVERTISEMENT
"Sampah plastik sangat sulit terurai sehingga penggunaannya harus dikendalikan," katanya, Sabtu, (01/02/2020).
Menurutnya, tujuan utama dibuatnya kantong plastik pada tahun 1950-an adalah agar masyarakat dapat menggunakan kantong itu secara berulang-ulang sehingga mengurangi penggunaan kantong terbuat dari kertas yang berbahan dasar kayu.
"Plastik awalnya diciptakan untuk mengurangi pohon yang ditebang untuk bahan pembuat kertas, sehingga lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Seiring perkembangan zaman dan pola hidup masyarakat, pemakaian kantong plastik pun mengalami banyak perubahan. Kini, masyarakat kerap membuang plastik walaupun baru dipakai satu kali karena harganya yang murah.
"Setelah dipakai, plastik dibuang begitu saja bahkan lebih parah lagi sampah plastik itu dibakar," tuturnya.
Walaupun banyak komunitas atau giat pecinta lingkungan dan pengrajin yang memanfaatkan plastik untuk souvenir tapi jumlahnya masih kurang.
ADVERTISEMENT
"Kami mengapresiasi masyarakat baik kelompok maupun perorangan dan kelompok lain yang merubah sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Karena mereka sudah banyak membantu memanfaatkan sampah plastik menjadi berdaya guna," ungkapnya.(*)