Eyang Hasan Maolani, Ulama Besar asal Kuningan yang Dituduh Sesat

Konten Media Partner
4 Februari 2020 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Foto: harissuryasmintd.blogspot.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Foto: harissuryasmintd.blogspot.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Kuningan - Dalam waktu dekat, Haul Eyang Hasan Maolani ke-147 bakal digelar di Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Eyang Hasan Maolani merupakan salah seorang ulama besar dari Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Sesepuh keturunan Eyang Hasan Maolani, KH M Ma’sum menuturkan, Haul Eyang Hasan Maolani ke-147 dalam rangka mengenang dan meneladani jasa-jasanya dalam syiar Islam di Kuningan dan sekitarnya. Ia bersama seluruh keturunan Eyang Hasan Maolani bertekad, untuk terus melestarikan tradisi haul setiap tahun.
"Eyang dikenal sebagai ulama besar yang wara’ dan menguasai berbagai disiplin ilmu agama, harus kita jadikan teladan dalam berdakwah. Insyaallah tahun ini kami akan menggelar Haul ke-147 pada hari Ahad (Minggu) tanggal 8 Maret 2020 M atau 13 Rojab 1441 H,” sebutnya, Selasa (4/2/2020).
Rapat persiapan panitia Haul ke-147 di Bumi Patilasan Eyang Hasan Maolani Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
Dia menceritakan, Eyang Hasan Maolani sebagai ulama besar memiliki pengaruh dakwah yang kuat, bahkan pengaruhnya terus dirasakan hingga sekarang. Ulama Eyang Hasan Maolani kelahiran Desa Lengkong pada 8 Jumadil Akhir 1196 H atau 21 Mei 1782 M ini, sampai memicu rasa khawatir pemerintah kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
“Saking khawatirnya terhadap pengaruh ulama yang dikenal sebagai guru besar Tarekat Syattariyah itu, berbagai fitnah pun dilayangkan kepadanya. Mulai difitnah menyebarkan aliran sesat, sampai dituduh menghasut umat agar melakukan pemberontakan,” ujarnya.
Seketika itu, lanjutnya, pemerintah kolonial Belanda langsung bergerak. Para tentara Belanda menangkap Eyang Hasan Maolani pada 17 Shafar 1258 H atau 29 Maret 1842 M.
“Kemudian Eyang Hasan Maolani dibawa dan ditahan di Cirebon selama tiga bulan. Saat itu banyak sekali simpatisan Eyang yang menjenguk ke Cirebon, mungkin lama-lama Belanda khawatir juga, lalu Eyang dipindahkan ke Batavia,” imbuhnya.
Walau begitu, kata Kyai Ma’sum, para penjenguk dari berbagai daerah terus berdatangan. Akhirnya Eyang diasingkan ke Maluku Utara. “Eyang wafat di sana (Maluku) tanggal 12 Rabi’ul Awal 1291 H atau 30 April 1874 M. Beliau dimakamkan di daerah Gunung Patar Kempal, Kampung Jawa Tondano Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, K Irfan Fauzi menambahkan, kegiatan Haul ke-147 selain untuk mengenang kiprah dakwah Eyang Hasan Maolani, juga menjadi ajang silaturhami keluarga besar keturunan Eyang Hasan Maolani lintas generasi yang jumlahnya mencapai ribuan. Pasalnya, keturunan Eyang Hasan Maolani baik dari bani Eyang Imrani, Eyang Mu’minah, Eyang Imamudin, Eyang Abshori, maupun Eyang Akhyar kini sudah tersebar di berbagai pelosok nusantara.
“Mereka banyak yang berkiprah nyata dan memegang posisi penting di berbagai profesi. Keturunan Eyang banyak yang instiqomah menjadi Kiyai mengelelola madrasah dan pondok pesantren, ada juga yang menjadi birokrat di tingkat pusat sampai daerah, berkiprah di lembaga eksekutif dan legislatif, menjadi dosen, guru, ahli hukum, ahli kesehatan, wirausahawan, budayawan, pegiat sosial, dan sebagainya. Tentu ini menjadi asset berharga dalam proses membangun kemaslahatan umat,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, pada rangkaian kegiatan Haul ke-147 akan diisi berbagai kegiatan baik bersifat sosial, pendididikan, kebudayaan, kesejarahan maupun keagaman. Diantaranya yakni tabligh akbar, halaqoh, hadroh, khotmil Quran, bakti sosial, pameran benda pusaka dan dokumen penting peninggalan Eyang, serta ziaroh ke Maqbarah para Masyayikh di Lengkong, Citangtu, Tanjungsari, hingga Cikaso.
“Mohon doa restu dari seluruh elemen masyarakat, semoga diberi kemudahan dan acaranya berjalan lancar,” pungkasnya.