news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Generasi Milenial di Kuningan Digembleng Soal Pengawasan Pemilu

Konten Media Partner
18 November 2019 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemateri menyampaikan presentasinya seputar pengawasan Pemilu kepada para peserta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Pemateri menyampaikan presentasinya seputar pengawasan Pemilu kepada para peserta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan - Tak kurang dari 60 orang generasi milenial Kabupaten Kuningan akan digembleng soal pengawasan pemilu selama lima hari ke depan di Hotel Ayong Kuningan, Senin (18/11).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini digagas Bawaslu Kuningan yang dikemas dengan Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif. "Sekolah kader ini sebagai upaya meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan pemilu," kata Ketua Bawaslu Kuningan, Ondin Sutarman SIP saat ditemui awak media.
Peserta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif diajak berdiskusi secara langsung oleh pemateri. (Andri Yanto)
Dia menjelaskan, para peserta yang telah lolos administrasi tahap sebelumnya akan digembleng dengan pengetahuan kepemiluan, khususnya terkait pengawasan kepemiluan. Minimalnya yakni dapat memberikan pendidikan, pengawasan, dan pencegahan pelanggaran di lingkungan keluarganya.
“Mereka diberi edukasi agar menjadi sukarelawan pengawas dalam pemilu. Sekaligus nantinya menjadi agen pengawas pemilu untuk peningkatan nilai demokrasi,” tandasnya.
Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif jadi upaya Bawaslu Kuningan menciptakan kader pengawasan Pemilu dari kelompok milenial. (Andri)
Pihaknya berpesan, agar peserta sekolah kader pengawasan partisipasi lebih banyak mengenyam wawasan tentang pemilu. Sehingga bisa memberikan pendidikan di masyarakat dalam rangka pencegahan pelanggaran Pemilu.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif, Abdul Jalil Hermawan MIkom menambahkan, tujuan pengawasan partisipatif adalah untuk mencegah terjadinya konflik, mendorong partisipatif publik, membentuk karakter dan kesadaran politik masyarakat, serta menjadikan Pemilu bermartabat dan berintegritas.
Seorang peserta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif menyampaikan pertanyaan kepada pemateri. (Andri Yanto)
“Oleh karena itu, kami mengharap masyarakat Kabupaten Kuningan ikut berperan mensukseskan setiap pelaksanaan Pilkada maupun Pemilu yang akan datang. Dengan dilaksanakan Sekolah Kader Partisipatif ini, semoga dapat terjalin komunikasi yang baik dalam melakukan pengawasan pemilu,” ungkapnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Jawa Barat, Lolly Suhenty berkesempatan menjadi salah satu pemateri. Ia berpesan, agar kader-kader pengawasan akan memberikan dampak positif dalam menjaga jalannya pesta demokrasi yang akan datang.
Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif yang dilaksanakan Bawaslu Kuningan direspons antusias dan hanya 60 orang pendaftar yang beruntung yang memperoleh kesempatan mengikutinya. (Andri Yanto)
”Peningkatan peran aktif masyarakat dalam melakukan pesta demokrasi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Terlebih saat ini adalah jaman milenial, dimana semua isu sangat cepat beredar di masyarakat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, lanjutnya, tugas dan fungsi para siswa kader pengawasan partisipatif harus berperan aktif dalam penggunaan media sosial. Sebab isu atau berita hoaks alias bohong yang beredar dapat mencederai tercapainya demokrasi yang baik.