Goa Sunyaragi Cirebon Tutup, Pengelola Merugi Belasan Juta Rupiah

Konten Media Partner
13 November 2021 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Goa Sunyaragi CIrebon.(Humas BPTAGS)
zoom-in-whitePerbesar
Goa Sunyaragi CIrebon.(Humas BPTAGS)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon – Walaupun tutup selama 2 hari, pengurus Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS), mengaku rugi belasan juta rupiah. Penutupan tersebut, diduga buntut dari kisruh internal kepengurusan Goa Sunyaragi. Salah satu objek wisata andalan di Cirebon itu, tutup saat weekend padahal tengah terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Pengurus BPTAGS lama, Eko Ardi Nugraha mengatakan, saat weekend jumlah pengunjung di Goa Sunyaragi mengalami kenaikan, yakni bisa mencapai 1000 orang bahkan lebih.
“Setelah pandemi kunjungan wisata mulai merangkak naik. Biasanya sebanyak 1000 sampai 1500 pengunjung saat weekend. Karena Kota Cirebon berstatus PPKM Level 2,” katanya, Sabtu, 13/11/2021.
Ia menjelaskan, pengunjung kebanyakan berasal dari DKI Jakarta selain itu dari Bandung, Bogor, Yogyakarta dan Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).
“Wisatawan didominasi dari Jakarta. Selain singgah ke Goa Sunyaragi pengunjung dari berbagai daerah ini juga mencicipi kuliner khas Cirebon,” imbuhnya.
Belakangan ia menyatakan, alasan penutupan Goa Sunyaragi lebih kepada adanya perbaikan fasilitas di dalamnya bukan karena kisruh pergantian kepengurusan internal.
“Beberapa fasilitas yang lama tidak diperbaiki kami beresi. Hal ini juga didukung oleh pelaku usaha atau pemilik galeri di sekitar Goa Sunyaragi. Jika tidak ditutup, saya khawatir pengunjung tidak dapat merasakan fasilitas yang harusnya dirasakan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun mengalami kerugian mencapai belasan juta rupiah, ia mengaku tidak mempemasalahkan hal tersebut. Pasalnya, selama ini pengelola tidak merasakan dampak signifikan dari naik turunnya jumlah penjualan tiket.
“Kami sama sekali tidak merasakan dampak apapun dari hasil penjualan tiket. Setelah pergantian kesultanan di Keraton Kesepuhan justru Taman Air Goa Sunyaragi semakin tidak terurus.(Juan)