Harga Anjlok, Petani Tomat di Majalengka Merugi

Konten Media Partner
4 September 2019 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
ilustrasi tomat (Foto: Thinkstock)
ciremaitoday.com, Majalengka, - Harga jual tomat yang rendah di pasaran sejak dua bulan terakhir hingga menyentuh Rp800, membuat sejumlah petani di Majalengka meradang.
ADVERTISEMENT
Selain harganya yang murah, para petani juga harus kecewa karena hasil panen tak sesuai harap baik secara kualitas maupun kuantitas akibat musim kemarau berkepanjangan.
Akibat kondisi tersebut, para petani banyak yang membiarkan tanaman tomat milik mereka karena pendapatan dari hasil panen tidak mampu menutupi biaya produksi.
Petani tomat asal kecamatan Argapura, Tarmad misalnya, memutuskan membiarkan tanaman tomat yang sedang berbuah lebat miliknya membusuk di kebun. Lantaran hasil penjualan tidak menutupi upah panen apalagi modal tanam.
“Terpaksa kami biarkan tomat-tomat ini membusuk saja, dipanen pun harganya tidak seberapa,” ujarnya, Rabu (4/9).
Hal senada juga diungkapkan Ita, ia bahkan harus berutang untuk biaya berkebun tomat. Karena biasanya hasil panen di musim kemarau seperti sekarang bagus tidak banyak diserang hama.
ADVERTISEMENT
Namun harapannya tak sesuai dengan harga jual yang murah. “Kami berharap harga bisa naik. Minimal kita bisa kembali modal, supaya dapat kembali menggarap lahan,” terang Ita.
Seperti terpantau di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Majalengka, harga tomat berkisar antara Rp2.000 sampai Rp2.500 per kilogram. (*)
Penulis : Oki Kurniawan
Editor : Tomi Indra Priyanto