Harga Cabai di Kota Cirebon Turun, Pembeli dan Pedagang Senang

Konten Media Partner
5 Agustus 2022 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang dan pembeli merasa senang karena sejumlah komoditas seperti cabai dan bawang merah mengalami penurunan harga.(Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang dan pembeli merasa senang karena sejumlah komoditas seperti cabai dan bawang merah mengalami penurunan harga.(Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon – Harga sejumlah komoditas di Kota Cirebon Jawa Barat terpantau mengalami penurunan. Harga sejumlah komoditas seperti cabai rawit merah, bawang merah, dan lainnya di beberapa pasar tradisional terpantau menurun.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DISKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan, beberapa jenis cabai mengalami penurunan harga sementara lainnya stabil.
“Cabai rawit merah dari rp 90 ribu/kg turun menjadi Rp 64 ribu/kg, cabai beauty semula Rp 100 ribu/kg turun menjadi rp 73 ribu/kg. Sementara, cabai rawit hijau harganya masih tinggi,” katanya, Jumat (5/08/2022).
Ia melanjutkan, untuk harga bawang merah terpantau menurun, seperti bawang merah dari Rp 63 ribu/kg kini harganya menjadi Rp 38 ribu/kg.
“Harga bawang merah terjadi penurunan,” imbuhnya.
Ia menyatakan, saat ini belum perlu untuk dilakukan operasi pasar. Jika di bulan Agustus ini terjadi lonjakan harga pihaknya siap melakukan operasi pasar.
“Kalau tren harganya naik, kami akan lakukan operasi pasar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, salah satu pedagang cabai di Pasar Jagasatru Kota Cirebon Muhaimin mengaku, sejumlah bahan pokok mengalami penurunan harga.
Menurutnya, penurunan harga terjadi karena pasokan stok yang melimpah.
“Yang masih tinggi hanya cabai rawit hijau harganya Rp 50 ribu/kg. Sebelumnya, yag kirim barang hanya dari satu daerah, sekarang ada beberapa daerah yang kirim barang,” pungkasnya.
Seorang ibu rumah tangga Nuraeni mengaku, senang dengan penurunan harga tersebut.
“Kalau harga stabil kita belanjanya juga enak. Tidak repot-repot ngatur keuangan. Kalau harganya naik kita repot juga, karena uang belanjanya tidak ikut naik,” katanya.(Juan)