Hilal 1 Syawal Diprediksi Masih Sulit Terlihat

Konten Media Partner
3 Juni 2019 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Observatorium Bosscha. (Dok.Kumparan)
ciremaitoday.com, Bandung Barat, - Observatorium Bosscha memprediksi hilal akan sulit diamati pada Senin (3/6).
ADVERTISEMENT
Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi mengatakan, peralihan bulan pada kalender hijriyah ditandai dengan peristiwa itjimak atau konjungsi, dimana matahari dan bulan berada pada satu garis ekliptika.
Pada hari Senin (3/6/2019) atau bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1440 hijriah, konjungsi matahari-bulan terjadi pada pukul 17:01:56 WIB dan matahari terbenam pada pukul 17:40:01 WIB.
Premana melanjutkan, bulan sabit muda yang terbentuk setelah matahari terbenam atau hilal memiliki perbedaan ketinggian dari matahari sebesar 0o 6’ 13.9”, elongasi sebesar 2o 48’ 24.7” dan usia bulan sebesar 38 menit 4 detik.
“Hal itu mengakibatkan bulan terbenam hampir bersamaan dengan terbenamnya matahari,” jelas Premana.
Dengan parameter tersebut, kata Premana hilal dipastikan akan sulit diamati di Observatorium Bosscha sehingga diputuskan tidak akan melakukan pengamatan hilal.
ADVERTISEMENT
“Ini juga didasarkan dari hasil pengamatan. Sebagai institusi Observatorium Bosscha selalu melakukan pengamatan bulan sabit muda disetiap bulannya,” katanya.
Premana menyatakan, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadan dan Syawal adalah pemerintah. Sedangkan obsertarium Bosscha menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan dan penelitian tentang hilal kepada pemerintah.
“Hasil penelitan disampaikan kepada pihak berwenang jika diperlukan untuk menjadi bahan masukan dalam sidang Isbat,” tandasnya. (*)
Penulis : Tomi Indra Priyanto