Jalan Penghubung Subang-Pamulihan, Kuningan, Putus akibat Longsor

Konten Media Partner
12 April 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tebing setinggi sekitar 30 meter di jalur Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengalami longsor, Jumat (12/4). (AndrI)
zoom-in-whitePerbesar
Tebing setinggi sekitar 30 meter di jalur Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengalami longsor, Jumat (12/4). (AndrI)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Kuningan, - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebabkan tebing setinggi 30 meter menutup jalan penghubung antara Kecamatan Subang dengan Kecamatan Pamulihan, Jumat (12/4).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, kendaraan roda dua maupun roda empat kesulitan untuk melalui jalan tersebut. Aparat pemerintahan Kecamatan Subang bersama warga dan pihak terkait, langsung melakukan pembersihan material longsoran tanah.
“Kondisi pagi ini jalan penghubung Subang ke Pamulihan masih tertutup longsor, mungkin kejadian malam tadi. Kami bersama warga dengan swadaya sedikit demi sedikit membuka akses jalan. Agar sementara dapat dilalui kendaraan roda dua,” kata Camat Subang, Indra Bayu Permana SSTP, saat dimintai keterangan persnya, Jumat (12/4).
Jalan penghubung Subang ke Pamulihan masih tertutup longsor. Kendaraan roda empat, diimbau agar mengambil jalur alternatif karena tidak memungkinkan untuk dilalui. (Andri)
Untuk kendaraan mobil, pihaknya mengimbau, agar mengambil jalur alternatif karena tidak memungkinkan untuk dilalui.
“Untuk kendaraan roda empat tidak bisa lewat, jadi harus mengambil jalur alternatif melalui jalan Dusun Cirahayu. Jadi kami pasang rambu-rambu di persimpangan jalan dekat lokasi longsor, agar memudahkan pengendara mengambil jalur alternatif,” terang Indra.
ADVERTISEMENT
Namun jika material longsoran tanah sudah agak terbuka lebar, pihaknya akan membuka akses jalan dengan memberlakukan sistem buka tutup agar dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Sebetulnya di lokasi itu juga pernah kejadian (longsor), kami bersihkan dengan alat berat atau beko. Nanti kita juga datangkan alat berat lagi agar material longsoran ini dapat segera dibersihkan,” ujarnya.
Indra mengimbau, agar masyarakat di wilayah Subang dapat meningkatkan kewaspadaan khususnya di titik rawan longsor.
“Kami imbau agar warga meningkatkan kewaspadaannya, apalagi kalau cuaca turun hujan. Khususnya bagi warga di permukiman yang ada di zona rawan bencana, segera lapor ke petugas setempat jika ada kejadian-kejadian kebencanaan. Agar segera mendapat penanganan,” ungkapnya.
Dia menyebut, jalur tersebut belum dibangun Tembok Penahan Tebing (TPT) karena masuk dalam rencana pelebaran jalan, ruas jalan poros Cipasung-Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
“Tapi mudah-mudahan bisa bertahap difasilitasi pembuatan TPT di lokasi rawan di titik-titik tertentu,” harap Indra.
Sepanjang Maret-April, kata Indra, kejadian musibah tanah longsor baru terjadi di April saja. “Kalau Maret, Alhamdulillah tidak ada kejadian. Namun April ini ada 2 titik kejadian, pertama pergerakan tanah di daerah Kemang Lopang di SMPN 2 Subang, dan keduanya yang sekarang tanah longsor,” imbuhnya.
Sementara itu, soal pergerakan tanah yang beberapa waktu lalu terjadi, kerusakan bangunan SMPN 2 Subang tidak terlalu berat. Hanya saja jalan ada yang rusak, karena tertimbun dan ada pergeseran tanah. (*)
Penulis : Andri Yanto
Editor : Tomi Indra Priyanto