Kabar Baik Corona: Jumlah Pasien Sembuh di Kuningan, Jabar, Pecah Rekor

Konten Media Partner
18 Oktober 2020 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Kumparan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Jumlah pasien sembuh dari Virus Corona di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pecah rekor. Selama kurun waktu dua hari ini, tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni mencapai 268 orang.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Crisis Center COVID-19 Kuningan, Agus Mauludin dalam keterengan persnya, Minggu (18/10/2020), tingkat kesembuhan dari kasus Corona di Kuningan kini terus meningkat. Berbeda dengan kasus terkonfirmasi positif Corona yang cenderung melandai.
“Alhamdulillah khusus tren positif terus menurun. Ini sangat baik, khususnya untuk tingkat kesembuhan dari kluster pesantren juga meningkat,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sejak dua hari terakhir tingkat kesembuhan terdapat 268 orang. Paling tinggi pada Sabtu (17/10/2020) kemarin, jumlah sembuh dari Virus Corona sebanyak 235 orang.
“Untuk hari ini jumlah sembuh ada 4 orang. Kalau total terkonfirmasi positif secara keseluruhan mencapai 772 kasus, masih terdapat 95 orang karantina, 14 orang meninggal dunia dan 663 orang sudah dinyatakan sembuh,” bebernya.
Terpisah, Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar menghimbau, agar semua lapisan masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dan selalu hati-hati. Paling penting yakni tetap disiplin dalam protokol kesehatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Ini menjadi tanggungjawab bersama, bahwa kita semua harus disiplin untuk menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujarnya.
Disisi lain, pihaknya telah merencanakan anggaran miliaran rupiah untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Rencana anggaran itu tertuang dalam RAPBD TA 2021 yang kini masih dalam pembahasan.
“Karena rencana kebijakan pemulihan ekonomi nasional juga luar biasa, saya kira ini bersifat dual policy. Yakni antara kebijakan pemulihan ekonomi dan kebijakan jaring pengaman sosial juga harus berjalan. Bagaimana kita harus membantu masyarakat yang terdampak melalui jaring pengaman sosial bagi keluarga-keluarga yang rentan. Tapi kita juga tidak boleh melupakan juga aktivitas ekonomi untuk masyarakat, memberikan program stimulan kaitan dengan UMKM, pertanian, pelatihan tenaga kerja dan sebagainya, harus berjalan simultan,” tutupnya.(*)
ADVERTISEMENT