Kebakaran Tangki Kilang Minyak Balongan, DPR Bakal Panggil Kemensos dan BNPB

Konten Media Partner
31 Maret 2021 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulan asap pekat keluar dari areal tangki BBM di kilang minyak Pertamina Balongan, Indramayu. (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kepulan asap pekat keluar dari areal tangki BBM di kilang minyak Pertamina Balongan, Indramayu. (Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu - DPR RI bakal mengundang Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas penanganan sekira 1.300 orang warga yang terdampak ledakan kebakaran kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar lokasi kejadian sempat mencium bau menyengat. Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriani Gantina mengaku, menyerahkan sepenuhnya terkait investigasi penyebab kebakaran di kilang minyak Balongan.
"Dalam waktu dekat akan mengundang Kemensos dan BNPB untuk meminta laporan dari mereka terkait bagaimana langkah Pertamina. Insyaallah dalam waktu dekat," kata Selly seusai meninjau pengungsi di GOR Bumi Patra Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021).
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriani Gantina menemui warga terdampak ledakan dan kebakaran tangki minyak BBM Pertamina RU VI Balongan yang mengungsi ke GOR Bumi Patra Kabupaten Indramayu. (Ciremaitoday)
Selly mengatakan, peristiwa kebakaran di kilang minyak Balongan Indramayu merupakan kejadian bencana non alam akibat kegagalan teknologi.
"Hikmahnya ini menjadi pelajaran dalam upaya penanggulangan bencana. Peran pemerintah dalam bencana tersebut yakni hanya memenuhi kebutuhan dasar sesuai dengan amanat dari undang-undang," kata Selly.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan pemerintah pusat akan membahas undang-undang yang mengatur tentang bencana teknologi. Sebab, sisa ledakan menyisakan banyak zat kimia yang membahayakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara Plt Sekretaris BPBD Indramayu Caya mengatakan, jumlah pengungsi saat ini mencapai 714 orang, dengan rincian 350 laki-laki dan 364 perempuan. Para pengungsi ini, kata dia, merupakan warga dari empat desa di sekitar Pertamina RU VI Balongan.
"Dari Blok Kesambi sebanyak 583 orang, Desa Balongan sebanyak 4 orang, Desa Sukaurip 122 orang, dan Desa Majakerta 5 orang," kata Caya.
Caya menyampaikan, para pengungsi ini belum diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, sebelum ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai kondisi kebakaran di tangki Pertamina RU VI Balongan.
Ia juga memberi imbauan kepada warga sekitar Pertamina RU VI Balongan yang saat ini masih bertahan di rumah, agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pasalnya, bahaya yang ditimbulkan dari kebakaran tersebu dapat mengancam kesehatan mereka bila tidak mengungsi.
ADVERTISEMENT
"Mereka tidak diperbolehkan pulang dulu sebelum lingkungan tempat tinggal mereka dinyatakan aman," kata Caya.***