Kemenparekraf Aplikasikan 'BISA' di Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jabar

Konten Media Partner
26 September 2020 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Cirebon dan jajaran Kemenparekraf saat meninjau komplek Makam Sunan Gunungjati. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Cirebon dan jajaran Kemenparekraf saat meninjau komplek Makam Sunan Gunungjati. (Juan)

Ciremaitoday.com, Cirebon - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggalakkan program "BISA" yang merupakan akronim dari Bersih, Indah, Sehat dan Aman di sejumlah tempat tujuan wisata di Indonesia.

ADVERTISEMENT
Salah satunya di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang diaplikasikan di makam Sunan Gunung Jati, salah satu wali songo atau tokoh penting dalam penyebaran Islam di Indonesia, terutama di Jawa Barat, yang selama ini banyak didatangi para peziarah.
ADVERTISEMENT
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di masa pandemi COVID-19. Cirebon merupakan wilayah yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata religi, khususnya wisata Islami karena secara historis pengaruh Islam mulai menyebar dari pesisir pantai utara Jabar.
Menurut Bupati Cirebon Imron Rosyadi, pemilihan makam Sunan Gunung Jati sangat tepat, karena situs ini memiliki catatan sejarah yang sangat erat dengan masyarakat Cirebon dan Jawa Barat dalam hal penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
"Makam Sunan Gunung Jati merupakan cerminan dari Kabupaten Cirebon secara keseluruhan," katanya, Sabtu (26/9/2020).
Imron melanjutkan, masyarakat dari luar Cirebon banyak yang melakukan kunjungan wisata ke makam Sunan Gunung Jati karena memiliki kedekatan secara emosional dan religius.
ADVERTISEMENT
"Ketika masyarakat dari luar Cirebon berkunjung ke makam Sunan Gunung Jati, mereka akan mengalami pengalaman yang berbeda khususnya dari sisi religi," imbuhnya.
Imron mengatakan, sebenarnya menerapkan program BISA bukanlah hal yang sulit, karena yang ada di dalam program tersebut adalah aktivitas keseharian yang sudah biasa dilakukan.
"Kalau sebelumnya sudah memperhatikan kebersihan, kesehatan dan keamanan. Sebenarnya sudah menerapkan program BISA," ungkapnya.
Sementara Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf, Candra Negara menuturkan, bahwa saingan Kabupaten Cirebon bukan hanya destinasi wisata di Indonesia saja, tapi juga luar negeri. Karena saat ini, seluruh negara di dunia berlomba-lomba untuk bisa menarik wisatawan sebanyak-banyaknya.
"Karena kehadiran wisatawan, berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi di wilayah tersebut," katanya.
Oleh karena itu sudah waktunya untuk menata tempat tujuan wisata, agar bisa memberikan kesan dan pengalaman yang terbaik bagi para wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Seluruh wisatawan mendambakan kedamaian di tempat tujuan wisata. Kedamaian tersebut, bisa didapatkan dengan adanya kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan di tempat wisata," pungkasnya.