Kementerian LHK Komitmen Tingkatkan Populasi Macan Tutul

Konten Media Partner
10 Juli 2019 6:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Macan Tutul Jawa saat akan dilepasliarkan di kawasan Gunung Ciremai. (Dok.ciremaitoday)
ciremaitoday.com, Kuningan, - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI berkomitmen, untuk terus meningkatkan jumlah populasi macan tutul yang tersebar di Indonesia. Bahkan kini, populasi macan tutul terbilang stabil dan cenderung mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan KLHK RI, Indra Eksploitasia mengatakan, ada rencana untuk peningkatan populasi Macan Tutul yang tersebar di Indonesia. Salah satunya yang disebut dengan pembinaan habitat, bagaimana menjamin pakan hewan buruan didalam habitat itu tetap ada.
“Didalam rencana strategi macan tutul itu sampai tahun 2025 kalau tidak salah, ada beberapa program prioritas. Pertama terkait masalah sosialnya, bagaimana Pemda ikut mendukung dalam konteks tata ruang kabupaten dan dari sisi masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengamanan satwa tersebut,” ungkapnya, Selasa (9/7/2019).
Pihaknya menyebut, saat ini penyebaran satwa liar macan tutul tersebar di beberapa pula seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan. Kondisi saat ini jumlah populasinya masih stabil dari sisi peningkatan.
“Kalau melihat dari set monitoring ada peningkatan jumlah populasi. Tapi diluar set monitoring kita memang belum ada untuk pengamatan, ini butuh kerjasama dengan semua pihak, tidak hanya kami dari KLHK namun juga dari teman-teman pegiat konservasi dan sebagainya,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, terkait kantong-kantong habitat sendiri memang sudah ditentukan khususnya didalam kawasan konservasi. Namun diluar kawasan konservasi, KLHK masih perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.
“Bagaimana caranya peta habitat satwa itu dipertimbangkan untuk masuk di tata ruang kabupaten atau provinsi,” imbuhnya.
Terkait lokasi pelepasliaran macan tutul jawa di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai sendiri, Ia menilai, bahwa taman nasional ini merupakan habitat dari satwa liar macan tutul jawa.
“Disini memang wilayah penyebarannya, dan dari sisi ekologinya memang pas untuk pelepasliaran karena ketersediaan pakan itu ada,” katanya.
Kemudian dari sisi aspek sosial budaya lanjutnya, rencana pelepasliaran telah mendapat dukungan dari masyarakat di sekitar kawasan taman nasional, setelah mendapatkan sosialisasi pelepasliaran satwa liar tersebut. Hasil dari sosialisasi sebelumnya menggambarkan, masyarakat itu mampu untuk bisa hidup berdampingan dengan habitat satwa ini.
ADVERTISEMENT
“Intinya bagaimana caranya kita bisa hidup berdampingan dengan habitat satwa, itu yang menjadi salah satu alasan utama kita kenapa Taman Nasional Gunung Ciremai ini dijadikan tempat untuk pelepasliaran,” pungkasnya. (*)
Penulis : Andry Yanto
Editor : Tomi Indra Priyanto