Kera Ekor Panjang di Kuningan Rusak Atap Rumah hingga Menjarah Makanan di Warung

Konten Media Partner
15 Agustus 2022 12:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Damkar Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, saat melakukan mitigasi terhadap keberadaan kera ekor panjang di permukiman warga. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Damkar Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, saat melakukan mitigasi terhadap keberadaan kera ekor panjang di permukiman warga. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Satwa liar berupa kera ekor panjang meresahkan warga di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pasalnya, kera ekor panjang memasuki permukiman hingga merusak atap rumah warga.
ADVERTISEMENT
Tak hanya merusak, bahkan kera ekor panjang dilaporkan menyerang warga. Termasuk menjarah makanan yang ada di warung-warung milik warga di Desa Ciawigebang, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi Mufti dalam keterangan persnya, Senin (15/8/2022), mengatakan, petugas melakukan mitigasi kera ekor panjang usai menerima laporan warga. Hal ini dilakukan akibat keberadaan kera meresahkan warga setempat.
“Mitigasi kera ekor panjang ini karena sudah mengganggu dan menyerang masyarakat di Dusun Pahing, Desa Ciawigebang. Berdasarkan hasil pendataan, kita menindaklanjuti laporan kera liar yang berada di sekitaran pemukiman warga,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan kera itu menyerang warga yang lewat. Bahkan menjarah makanan di warung-warung, serta merusak atap rumah dan tanaman milik warga.
“Setelah dilakukan mitigasi, sudah ada sejak seminggu yang lalu di permukiman penduduk Desa Ciawigebang. Kera liar ini mulai melakukan pencarian makanan, memasuki wilayah sekitarnya dan meresahkan semua warga,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kedatangan hewan tersebut dikarenakan terpisah dari kawanan lain. Sehingga mencari makanan di sekitaran pemukiman penduduk.
“Setelah dilakukan mitigasi dan mapping, kami sosialisasikan kepada masyarakat agar penanganan kera menggunakan bahan-bahan yang bisa menimbulkan ledakan suara dari bahan campuran karbit dan air. Kami menyarankan untuk membuat bahan peledak yang terbuat dari campuran karbit dan air kepada masyarakat,” ucapnya.
Hanya saja, pihaknya tidak berhasil menangkap kera yang sudah merusak atap rumah warga. Sebab melarikan diri ke perkebunan, jika nanti kembali akan ada tindakan selanjutnya dari Damkar Kuningan.
“Jika ada yang melihat kera di permukiman warga, jangan diberi makan dan diganggu, biarkan saja. Tapi segera lakukan pengusiran terhadap kera agar segera pergi meninggalkan permukiman warga,” pungkasnya.(*)
ADVERTISEMENT