news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Keseruan Saat Kusir Delman Adu Balap di Lintasan Pacuan Kuda

Konten Media Partner
24 September 2019 8:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kusir delman mengikuti lomba adu balap kuda di arena pacuan kuda Jalan Ir Soekarno-Hatta Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (23/9). (Andry)
ciremaitoday.com, Kuningan, - Hiburan rakyat berupa adu balap kuda di arena pacuan kuda Jalan Ir Soekarno-Hatta Kabupaten Kuningan, Jawa Barat setiap tahun kerap digelar pemerintah daerah Kabupaten Kuningan. Uniknya lomba ini bukan diikuti peserta dari joki profesional, namun mereka berprofesi sebagai kusir delman.
ADVERTISEMENT
Dalam keseharian, kuda telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kabupaten Kuningan sebagai angkutan khas daerah yang lebih dikenal dengan sebutan delman atau dokar. Disisi lain, olahraga ketangkasan berkuda memang telah ada secara turun temurun diadakan warga masyarakat, yang kini masuk sebagai agenda tahunan pemerintah daerah dalam rangka Hari jadi Kabupaten Kuningan ke-520.
Kusir delman yang keseharian mengendalikan kuda dengan santai di jalanan beraspal, kali ini harus memacunya dengan ditunggangi langsung tanpa dokar. (Andry)
Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton, karena tak sedikit cara menunggang kuda para kusir delman mengundang gelak tawa. Tak sedikit pula joki yang harus terlempar dari atas pelana kuda, sedangkan sang kuda melenggang bebas sendiri hingga garis finish.
Para kusir delman yang keseharian mengendalikan kuda dengan santai di jalanan beraspal, kali ini harus memacunya dengan ditunggangi langsung tanpa dokar. Tak heran, joki dadakan ini banyak yang terjatuh saat memacu kudanya karena tak kuasa mengendalikan laju kuda.
ADVERTISEMENT
Tak kurang dari 80 peserta ambil bagian dalam aksi pacuan kuda tersebut. Ada lima kelas yang dilombakan dengan didasarkan pada postur tubuh dan ketangkasan kuda.
“Pacuan kuda tradisional ini rangkaian dalam memeriahkan Hari Jadi Kuningan. Tentunya untuk meningkatkan promosi pariwisata dan melestarikan budaya tradisional,” kata Ketua Panitia, Jaka Khaerul, Senin (23/9).
Selain menghibur masyarakat, pacuan kuda tradisional ini diharapkan dapat melahirkan atlet balap kuda professional. (Andry)
Tak hanya itu, pihaknya juga memberi ruang, agar para pembalap atau joki dapat berprestasi di even-even bergengsi. Tak jarang, kusir delman juga pandai dalam memacu kudanya di lintasan balap pacuan kuda.
“Jadi selain menghibur masyarakat, pacuan kuda tradisional ini diharapkan dapat melahirkan atlet balap kuda professional,” tukasnya.
Sementara Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda menuturkan, lomba pacuan kuda tradisional menjadi salah satu agenda wisata Kuningan agar dapat menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah. Keunikan pacuan kuda tradisional ini hanya diikuti para peserta yang berprofesi sebagai kusir delman.
ADVERTISEMENT
Lomba pacuan kuda tradisional menjadi salah satu agenda wisata Kuningan agar dapat menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah. (Andry)
“Kuningan ini terkenal dengan sebutan Kota Kuda, sebab banyak terdapat delman di sejumlah pasar dan pusat keramaian. Sekarang kuda-kuda itu dilombakan dalam pacuan kuda tradisional, Insya Allah akan menjadi agenda tahunan yang tidak boleh terlewatkan sekaligus sebagai hiburan rakyat dan daya tarik wisatawan,” tutupnya. (*)
Penulis : Andry Yanto
Editor : Tomi Indra Priyanto