Khawatir Siswa 'Kecanduan' Main Game, Wagub Jabar Dukung Sekolah Tatap Muka

Konten Media Partner
18 Maret 2021 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mendukung rencana Pemerintah RI membuka kembali sekolah dengan sistem pembelajaran tatap muka pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Wagub Jabar yang akrab disapa Kang Uu itu mengatakan, Pemprov Jabar mendorong pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka digelar pada Juli mendatang. Ada beberapa pertimbangan yang membuat pemprov mengupayakan dilaksanakannya sekolah tatap muka.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum tak menampik adanya dampak negatif dari proses KBM dalam jaringan (daring) yang dilakukan sepanjang pandemi ini. Ia menilai tak sedikit siswa di Jabar yang mengalami perubahan perilaku karena kecanduan bermain gawai atau gadget.
"Ada pemanfaatan gadget yang bukan peruntukannya. Terlalu lama, mainin game, dan lainnya. Akhirnya pemikiran (anak) dan karakternya berubah," kata Uu seusai meninjau vaksinasi di Ponpes KHAS Kempek Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021).
Lebih lanjut, Uu menjelaskan sejumlah anak yang mempraktikkan dunia game di kehidupan nyata
ADVERTISEMENT
"Di Sumedang ada anak usia SD sampai bawa mainan pistol-pistolan, seperti mencari geng motor. Ada yang pusing-pusing dan lainnya. Penggunaan gadget bukan berati dilarang. Tapi harus sesuai dengan pemanfaatan," kata Uu.
Uu mengimbau agar orang tua siswa lebih aktif mengawasi kegiatan anaknya. Ia tak ingin kasus serupa meningkat di Jabar. Uu pun mendukung agar pelaksanaan KBM tatap muka dilakukan pada Juli mendatang, tepat saat tahun ajaran baru 2021 dimulai.
"Senin kemarin, Pak Gubernur sudah memberikan izin kepada insan-insan pendidikan untuk melaksanakan tatap muka di Jawa Barat saat tahun ajaran baru. Syaratnya, semua guru sudah divaksin dan daerah tersebut tidak menjadi zona yang berisiko tinggi (penyebaran COVID-19) atau merah," kata Uu.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan saat ini daerah di Jabar sudah tak ada lagi yang zona merah. "Di Cirebon sudah tidak ada desa dan kelurahan yang jadi merah," kata Uu.