Klenteng Kun An Tong di Kabupaten Kuningan Sambut Imlek dengan Aksi Sosial

Suasana di Klenteng Kun An Tong, Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyambut Tahun Baru Imlek. (Andri Yanto)

Ciremaitoday.com, Kuningan - Menyambut Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili cukup berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satunya yakni di Klenteng Kun An Tong, Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Sebab jemaat yang biasanya sembahyang di Klenteng Kun An Tong pada tengah malam, terpaksa melaksanakan sembahyang di rumah masing-masing.

Hal ini dikarenakan masih dalam suasana pandemi COVID-19, ditambah adanya himbauan pemerintah kaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kami tidak ingin tempat sembahyang Klenteng Kun An Tong menjadi klaster baru penyebaran virus Corona. Kami sudah informasikan kepada para jemaat, pada tengah malam pergantian tahun tidak ada kegiatan sembahyang di klenteng," kata Ketua Umum Klenteng Kun An Tong Kuningan, Toto Heryanto, Kamis (11/2/2021).

Suasana di Klenteng Kun An Tong, Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyambut Tahun Baru Imlek. (Andri Yanto)

Oleh sebab itu, tahun ini tidak ada kegiatan sembahyang di klenteng saat pergantian Tahun Baru Imlek. Para jemaat diminta untuk beribadah dan memanjatkan doa pada saat pergantian tahun nanti di rumah masing-masing.

"Kemudian lilin-lilin yang sudah dititipkan jemaat akan dinyalakan oleh pengurus. Ini demi keamanan dan keselamatan bersama, kami mengimbau kepada para jemaat klenteng untuk sembahyang di rumah masing-masing saja," pintanya.

Dia menjelaskan, momentum Imlek tahun ini diisi dengan kegiatan sosial berupa bagi-bagi paket sembako. Hal ini merupakan agenda rutin tahunan untuk saling berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Suasana di Klenteng Kun An Tong, Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyambut Tahun Baru Imlek. (Andri Yanto)

"Klenteng Kun An Tong setiap perayaan Tahun Baru Imlek melaksanakan kegiatan bakti sosial. Kami membagikan paket beras dan uang kepada warga tidak mampu yang berada di perdesaan, kemudian bagi warga sekitar Klenteng dan rumah duka Kuningan kota dengan total 438 paket," ungkapnya.

Setiap warga menerima paket beras seberat 15 kilogram ditambah uang tunai sebesar Rp 100 ribu. Pembagian paket dilakukan dengan memberlakukan sistem kupon, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Semuanya adalah hasil donatur para dermawan yang tinggal di Kuningan dan mereka yang telah berhasil di perantauan. Total beras yang terkumpul sekitar 5 ton lebih, hasil sumbangan tersebut kini kami bagikan kepada warga yang tidak mampu," tutupnya.