Legislator Gerindra, Tina Wiryawati Dorong Cikaso Jadi Desa Wisata di Kuningan

Konten Media Partner
25 Oktober 2020 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Tina Wiryawati saat berdiskusi bersama masyarakat Desa Cikaso Kabupaten Kuningan, jabar. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Tina Wiryawati saat berdiskusi bersama masyarakat Desa Cikaso Kabupaten Kuningan, jabar. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Tina Wiryawati mendorong pengembangan Desa Cikaso Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menjadi desa wisata. Bahkan legislator Gerindra ini menginisiasi, adanya kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan saat ini adalah kelanjutan dari kerjasama pada tanggal 26 Agustus. Dimana saya dari DPRD Provinsi menggandeng Kampus STIEPARI untuk terlaksananya Desa Wisata Cikaso secara menyeluruh, holistik dan secara grand desain bersama-sama dengan Pemda, Pemdes serta masyarakat setempat,” kata Anggota DPRD Jabar, Tina Wiryawati kepada awak media, Minggu (25/10/2020).
Dia mengaku, langkah ini sebagai wujud merealisasikan aspirasi akibat terpuruknya ekonomi warga di masa pandemi COVID-19. Sehingga tercetuslah program Tri In One sebagai upaya untuk meningkatkan SDM masyarakat di bidang pariwisata.
“Itulah salah satu langkah kongkrit dalam menggurangi pengangguran, memberikan fasilitas bagi para lulusan SMA/SMK sederajat untuk melanjutkan kuliah dan sambil bekerja,” katanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, adanya program program Tri In One maka bagi warga lulusan SMA/SMK sederajat yang kurang mampu, bisa difasilitasi untuk kuliah di kampus STIEPari sambil bekerja.
ADVERTISEMENT
“Jadi setelah selesai kuliah tidak menganggur lagi, melainkan sudah membawa pendidikan strata satu dan dapat mengembangkan potensi wisata di desanya masing-masing. Itulah kenapa STIEPARI mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pelaku UMKM, pelatihan Insan Sadar Wisata dan yang lainnya,” bebernya.
Menurutnya, desa wisata itu hanya satu desa, namun ada wacana kedepan yang namanya klaster wisata. Sedangkan klaster wisata ini terdiri dari beberapa desa, sehingga tidak hanya satu desa.
“Misalnya Desa A memiliki potensi pemandangannya, Desa B memiliki sawahnya indah, Desa C memiliki kebun sayurnya dan desa yang lain memiliki kekuatan UMKM. Sehingga dalam satu kecamatan itu ditunjang oleh desa-desa, dari satu dan desa lain mempunyai kekuatan masing-masing yang kemudian menjadi satu klaster wisata,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap, kedepan klaster wisata ini bisa menjadi paket wisata dan akan dirasakan manfaat ekonominya oleh seluruh masyarakat. Sebab akan terlibat bersama-bersama dengan komitmen untuk memajukan wisata tersebut.(*)