Manfaatkan Waktu di Sela Kuliah, Mahasiswa asal Majalengka Sukses Jadi Peternak

Konten Media Partner
26 September 2021 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asep Hamdan (22), mahasiswa asal Majalengka yang sukses menjadi peternak ayam petelur. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Asep Hamdan (22), mahasiswa asal Majalengka yang sukses menjadi peternak ayam petelur. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Pandemi COVID-19 bukan alasan untuk bermalas-malasan. Sebab, aktivitas yang serba dibatasi justru membuat kita harus pintar mencari peluang agar tetap bisa berkreativitas.
ADVERTISEMENT
Seperti dilakukan Asep Hamdan (22), pemuda di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang berkat kreativitas dan insting usahanya menjadi sosok inspiratif atau teladan bagi pemuda seusianya di masa pandemi COVID-19 ini.
Asep yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa aktif Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon atau sering juga disebut UGJ itu, mengisi 'kegabutan' kuliah jarak jauhnya dengan membuka usaha peternakan ayam petelur.
Dengan memanfaatkan banyaknya waktu luang yang dia miliki karena proses perkuliahan dilakukan dalam jaringan (daring) atau online, Asep justru malah meraih kesuksesan dengan menjadi peternak ayam petelur.
FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY
Pemuda asal Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu kini telah memiliki ayam petelur sebanyak 500 ekor. Dengan memanfaatkan lahan seluas 7x20 meter, Asep berhasil mengembangkan usaha ternak ayam petelur.
ADVERTISEMENT
"Sekitar 5 bulan saya coba-coba bikin usaha ini, dari awalnya 200 ekor, hingga kini Alhamdulillah menjadi 500 ekor ayam," kata mahasiswa semester akhir Jurusan Teknik Sipil itu saat berbincang dengan Ciremaitoday, Minggu (26/9/2021).
Pahit manis telah dirasakan Asep selama menjalani usahanya. Dari awalnya hanya menghasilkan 10 telur per hari, kini Asep dapat menikmati hasil kegigihan yang selama ini dirintisnya.
"Pas awal itu umur ayam belum mencapai produktivitas, kira-kira masih berumur 20 mingguan lah. Tapi saat ini dalam waktu sehari bisa mencapai 400 telur yang dihasilkan," ujar alumni SMKN 1 Majalengka itu.
Asep Hamdan (22), mahasiswa asal Majalengka yang sukses menjadi peternak ayam petelur. FOTO: Erick Disy/CIREMAITODAY

Awalnya Sekadar Coba-coba

Semula hanya coba-coba, kini penjualan telurnya telah diedarkan ke toko-toko hingga sampai ke pasar-pasar tradisional. "Tiap hari ngisi ke toko-toko grosir, kalau ke pasar-pasar itu biasanya seminggu sekali," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, jerih payah yang baru bisa dinikmatinya Asep mengaku, mulai merasa gelisah, lantaran harga telur ayam di pasaran saat ini terus mengalami penurunan. Tapi, dia sadar itu adalah risiko yang harus ditanggung oleh peternak atau pelaku usaha manapun.
Asep mengaku, saat ini dia mengalami kerugian hingga jutaan rupiah per bulan. Hingga kini ia sedang berada dalam kondisi 'galau' karena usaha yang dijalaninya saat ini terancam gulung tikar.
"Penjualan sekarang lagi anjlok, tapi harga pakan malah sedang naik. Ya, kalau dihitung-hitung mah kerugiannya nyampe kisaran Rp 50 ribu per hari, kalau sebulan Rp 1,5 juta kerugiannya," keluh Asep. (Erick Disy)