Mengenal Slamet Ramadhan, Calon Raja Rimba di Gunung Ciremai

Konten Media Partner
18 November 2019 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macan tutul hitam Jawa di Gunung Ciremai. (Istimewa/BTNGC)
zoom-in-whitePerbesar
Macan tutul hitam Jawa di Gunung Ciremai. (Istimewa/BTNGC)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Satwa liar Macan Tutul Hitam Jawa (Panthera Pardus Melas) yang dirilis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat bersama Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Kuningan di kawasan TNGC pada 9 Juli lalu, akhirnya terekam kamera pemantau milik tim monitoring Macan Tutul Jawa (Matulja).
ADVERTISEMENT
Sekilas dari penampakan foto kamera pemantau, kondisi calon raja rimba di Gunung Ciremai yang diberi nama Slamet Ramadhan itu terlihat baik. Bahkan postur tubuhnya terlihat lebih kekar bila dibandingkan saat pelepasliaran.
Macan tutul hitam Jawa di Gunung Ciremai. (Istimewa/BTNGC)
Namun sebelumnya, sempat ramai terkait kemunculan satwa liar sejenis di kawasan TNGC yang bergerak ke arah permukiman warga. Namun satwa liar jenis Macan Tutul Jawa yang terlihat warga setempat bukanlah Slamet Ramadhan, namun merupakan satwa liar sejenis penghuni Gunung Ciremai sebelumnya.
Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGC, Robi Gumilang dalam keterangan persnya, Senin (18/11), menyebut, bahwa tim monitoring Macan Tutul Jawa berhasil merekam dengan kamera pengawas terkait keberadaan terkini dari Slamet Ramadhan. Macan Tutul Jawa yang dilepasliarkan pada 9 Juli lalu di sisi utara Gunung Ciremai itu, terlihat dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT
“Kabar menggembirakan datang dari tim monitoring Macan Tutul Jawa perihal Slamet Ramadhan. Hasil kegiatan monitoring Macan Tutul Jawa pada awal November 2019 di suatu blok, dimana salah satu kegiatannya pengecekan data dokumentasi camera trap berhasil mengabadikan keberadaan Slamet Ramadhan dalam kondisi terlihat sehat,” ungkapnya.
Macan tutul hitam Jawa di Gunung Ciremai. (Istimewa/BTNGC)
Dijelaskan, bahwa lokasi pemasangan kamera trap ini terletak di area perbatasan ekosistem hutan alam dan semak belukar. Yakni sebelah selatan dari wisata alam Bukit Seribu Bintang Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan dengan jarak 3,5 kilometer.
“Dengan wilayah jelajah baru yang berjarak sekitar 8,5 kilometer dari batas kawasan TNGC dan pemukiman masyarakat, insting liar Slamet Ramadhan menuntun menuju lokasi baru yang jauh dari aktivitas manusia guna beradaptasi dengan bagian ekosistem gunung Ciremai,” tutupnya.
ADVERTISEMENT