Menkop UKM Dapat Keluhan dari Peternak Ayam Petelur saat Kunjungan ke Majalengka

Konten Media Partner
24 Januari 2022 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat berkunjung ke sentra peternakan dan penetasan ayam bertelur di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat berkunjung ke sentra peternakan dan penetasan ayam bertelur di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mendapat keluhan dari peternak ayam petelur saat berkunjung ke sentra peternakan dan penetasan ayam bertelur di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Saat berdialog dengan menteri, Imong, salah satu peternak ayam petelur menyampaikan keluhannya mengenai mahalnya harga pakan ayam khususnya Jagung.
Meski hal tersebut bukan kewenangan Kementerian Koperasi dan UKM, peternak tersebut meminta menteri untuk memperhatikan keluhannya.
"Harga jagung mahal, dan susah Pak. Mohon ke bapak tolong bantu saya peternak kecil Pak," kata Imong saat menyampaikan keluhannya, Senin (24/1/2022).
Menanggapi aspirasi peternak tersebut, Teten menyampaikan bahwa kewenangan permasalah itu berada di bawah Kementerian lain. Namun demikian, Teten tetap menyampaikan penjelasannya sebagai tanggapan dari aspirasi warga itu.
"Saya mungkin tidak bisa jawab karena nanti ambil alih Kabulog, Menperindag, Mentan," ujar Teten.
Namun, Teten sempat memberikan penjelasan secara garis besar terkait permasalahan itu. Menurutnya, saat ini produksi Jagung Indonesia masih belum stabil.
ADVERTISEMENT
"Sebagian masih impor. Jagung kita belum stabil," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Teten juga menjelaskan yang perlu dilakukan adalah menambah lahan produksi. "Yang harus ditambahkan luas produksi, tapi di Jawa ini kan terbatas. Yang dipikirkan pemerintah, produksi jagung di luar Jawa," jelas dia. ***