Objek Wisata di Majalengka Sulit Terapkan Kebijakan soal Surat Rapid Test

Konten Media Partner
17 Januari 2021 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung objek wisata Terasering Panyaweuyan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. (Oki Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung objek wisata Terasering Panyaweuyan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. (Oki Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka, - Kebijakan untuk menyertakan surat keterangan rapid test antigen bagi pengunjung objek wisata di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sulit diterapkan.
ADVERTISEMENT
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Majalengka, Iskandar Hadi mengatakan, berkaitan dengan pemberlakuan surat keterangan rapid test antigen, cukup sulit untuk diberlakukan. Pasalnya, harus ada sarana penunjang seperti pos atau posko khusus.
"Sulit untuk memberlakukan aturan soal surat keterangan rapid test. Meski begitu, kita awasi kapasitas pengunjungnya saja," katanya.
Saat ini, Kabupaten Majalengka tengah menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Majalengka Karna Sobahi.
Dalam SE No 443/27/BPBD tersebut dijelaskan secara implisit jika objek wisata dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas normal dan mewajibkan pengunjung yang berasal dari luar daerah Majalengka untuk membawa surat keterangan rapid test antigen.

Keterangan Surat Rapid Test

Namun berdasarkan pantauan di objek wisata terasering Panyaweuyan, misalnya, pengunjung diperbolehkan masuk walaupun sudah cukup penuh. Bahkan tidak ada pemeriksaan surat keterangan rapid test antigen.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengelola pintu masuk objek wisata terasering Panyaweuyan, Agus Suhendra mengklaim telah melakukan pembatasan pengunjung dan melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar objek wisata.
"Jam 09.00 WIB kita batasi hanya 30 orang saja,"ungkapnya saat dimintai keterangan, Minggu (17/1/2020).
Dia juga mengaku telah mengutamakan protokol kesehatan (Prokes). Hanya saja karena ada penumpukan pengunjung pihaknya dengan satu pengelola pintu masuk lain terpaksa mempersilahkan pengunjung untuk masuk.
"Susah nantinya pengunjung kecewa," sebutnya. ***