ODP di Kuningan Terus Naik Akibat Pemudik yang Berdatangan

Konten Media Partner
5 April 2020 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda SH MSi saat monitoring posko-posko siaga Covid-19 di sejumlah desa se-Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda SH MSi saat monitoring posko-posko siaga Covid-19 di sejumlah desa se-Kabupaten Kuningan. (Andri Yanto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com Kuningan – Wakil Bupati HM Ridho Suganda mengingatkan kepada seluruh kepala desa maupun lurah, agar memperketat pendataan pemudik. Jika awal April terdapat 472 kasus orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, kini angkanya meningkat mencapai 572 kasus.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang ada, total kasus Covid-19 secara keseluruhan menembus angka 594 kasus. Terdapat 302 orang masih dalam pemantauan, 19 orang proses pengawasan, dan 2 orang dikonfirmasi positif aktif Corona.
Semua elemen masyarakat harus terlibat aktif, agar memonitor pergerakan warga perantau khususnya yang berasal dari daerah zona merah Covid-19. Hal ini untuk menekan naiknya kasus Covid-19, sehingga pemudik wajib menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing.
“Saya mohon ke Pak Kades, lakukan monitoring yang baik dan benar atas kehadiran saudara-saudara kita yang datang dari perantauan. Sebab ini semua demi keselamatan kita bersama, mari cegah penyebaran Virus Corona bersama-sama,” kata Wakil Bupati HM Ridho Suganda saat memberikan keterangan persnya, Minggu (5/4/2020).
Oleh sebab itu, Wabup Edo-sapaan akrabnya-meminta, semua kepala desa maupun lurah lebih aktif memantau warga perantau yang datang, sebab dikhawatirkan terpapar Virus Corona. Sebab hingga kini, masih saja ada warga perantau yang kembali ke Kuningan dari kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
“Para perantau sudah banyak yang mudik ke Kabupaten Kuningan dan berstatus ODP, jadi harus siap-siap dalam 14 hari kedepan. Kepada para petugas jaga posko, tim medis, Pak Kades, dan kita semua harus lebih waspada,” tandasnya.
Semua elemen masyarakat harus berperan aktif untuk mencegah penyebaran Covid-19, yakni melalui karantina mandiri selama 14 hari. (Andri Yanto)
Dirinya berpesan, agar tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19 tetap menjaga stamina dan kesehatan.
“Perang kita yang sebenarnya ada 14 hari ke depan ini. Untuk itu, kepada para perawat dari medis agar selalu jaga stamina dan kesehatan, makan-makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup,” ujarnya.
Tak lupa, Ia menyampaikan, rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam penanggulangan penyebaran Virus Corona di Kabupaten Kuningan.
“Termasuk juga teman-teman dari karang taruna juga ikut bersama-sama dalam penanggulangan masalah Corona. Ini merupakan perjuangan kemanusiaan, kita berperang lawan virus yang sangat mengganggu stabilitas pemerintahan baik daerah maupun nasional,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya meminta, doa dari seluruh warga Kabupaten Kuningan untuk kesehatan dan keselamatan petugas jaga di posko check point perbatasan.
“Semoga tenaga medis maupun petugas jaga di posko-posko perbatasan, diberi kelancaran dan kesehatan selama melaksanakan tugas. Saya memohon doa dari semua masyarakat Kabupaten Kuningan, semoga pandemi Corona ini segera selesai secepat-cepatnya,” harapnya.
Sehingga kedepan, lanjutnya, semua warga Kabupaten Kuningan dalam kembali melakukan aktivitas normal seperti biasanya.
“Sehingga tidak lagi kita memakai masker seperti ini, bisa berkumpul lagi dengan keluarga tanpa ada batasan, dan kita semua bisa saling berkumpul juga dengan saudara-saudara maupun tetangga tanpa jarak,” pungkasnya.(*)
----------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT