Omzet Menurun, Pengusaha Angkot di Kota Cirebon Terancam Bangkrut

Konten Media Partner
5 Maret 2021 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sopir dan armada angkotnya di Kota Cirebon, tengah beristirahat. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Sopir dan armada angkotnya di Kota Cirebon, tengah beristirahat. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pengusaha angkutan kota (angkot) di Cirebon, Jawa Barat, terancam gulung tikar, akibat pendapatan mereka dari hari ke hari mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya, masyarakat kini telah beralih ke moda transportasi lain, terutama yang berbasis dalam jaringan atau transportasi online, sehingga jumlah peminat menurun drastis yang berdampak pada anjloknya omzet. Selain itu faktor pandemi COVID-19, juga turut memengaruhi seperti ditutupnya sekolah.
Sekretaris Pengurus Angkutan Umum, Sunaryo mengatakan, angkot di Kota Cirebon dalam kondisi sangat berat karena semakin ditinggalkan penggunanya, sehingga yang bertahan kini hanya separuhnya.
"Penghasilannya sangat minus. Dari 100 armada, yang masih operasional tinggal setengahnya," katanya, Jumat, 5/03/2021.
Melihat kondisi seperti itu, demi mendapatkan penghasilan para sopir pun banting setir dengan beralih ke profesi lainnya. Di antaranya menjadi pengemudi ojek, berdagang dan lainnya.
"Selain ditinggalkan penumpangnya, angkutan umum juga ditinggalkan sopirnya yang mulai beralih ke profesi lain seperti tukang ojek, jualan, wiraswasta dan lainnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Sekretaris Organda Kota Cirebon, Karsono mengatakan, hingga kini hanya 40 persen angkutan umum yang melakukan perizinan dan 2 jurusan sudah tidak beroperasi yakni D10 dan D9, sementara angkot D1 kondisinya kian usang dan memprihatinkan.
"D1 tidak ada peremajaan sama sekali karena omzetnya menurun. Dari 10 jalur (jurusan), dua di antaranya sudah tidak beroperasi karena jarang peminat, bahkan bisa dikatakan tidak ada lagi," katanya.